Politik

pilwali samarinda 

StandUp Pilkada Samarinda: Apri Paling Laju, Andi Harun Paling Pecah



Para kandidat usai mengikuti StandUp Kandidat Menuju Samarinda 2020 yang digelar DPC PPP Samarinda, Jumat (1712020) malam.
Para kandidat usai mengikuti StandUp Kandidat Menuju Samarinda 2020 yang digelar DPC PPP Samarinda, Jumat (1712020) malam.

SELASAR.CO, Samarinda - Ajang penyampaian visi misi bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang digelar DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Samarinda berlangsung meriah. Ratusan pasang mata terlihat antusias mengikuti jalannya acara yang dikemas dalam panggung StandUp Kandidat Menuju Samarinda 2020 di Bagios Cafe, pada Jumat (17/1/2020) malam.

Yang pertama diberikan kesempatan adalah Rusmadi Wongso, mantan Sekretaris Provinsi Kaltim itu tanpa ragu mengeluarkan bujuk rayunya. Namun rayuan yang ditujukan oleh petinggi partai itu bukan untuk dirinya, melainkan untuk Andi Harun.

"PPP tidak apa-apa tidak milih saya, pilih Bang Andi Harun saja. Karena nasib saya di tangan beliau," ujarnya disambut tawa hadirin.

Penampil kedua adalah Apri Gunawan, tokoh muda yang baru pertama kali maju dalam kontestasi ini mengaku tidak bisa berkomedi. Namun, dirinya menyatakan keseriusannya mengikuti ajang Pilwali ini untuk melakukan perubahan lebih baik.

"Saya terpanggil untuk maju, karena gerigitan (geregetan) melihat kondisi Samarinda saat ini," ujar Apri. Mengenakan kaos hitam dan peci hitam NU, Apri tidak ingin mengumbar teori pengentasan masalah Kota Samarinda. Karena sudah ada kajian dari ahli di bidangnya.

Penyampaian pemuda asli Samarinda Seberang ini paling laju, singkat dan padat. Waktu yang digunakannya hanya sekitar 7 menit, dari 20 menit waktu yang diberikan panitia kepada setiap penampil. "Kalau saya tinggal actionnya saja," kata Apri.

Penampilan berikutnya adalah wakil wali kota Samarinda M Barkati. Dia menyoroti masalah banjir yang sudah menjadi masalah klasik di Kota Tepian.

Alih-alih menawarkan solusi, Barkati malah berkelakar warga Samarinda sudah terbiasa dengan banjir. "Ya jadi warga juga harus cerdas pilih bangun rumah, sudah tahu rapak (rawa) tetap juga membangun," kelakarnya.

StandUp Kandidat itu ditutup epic dengan penampilan Andi Harun yang naik ke atas panggung dengan kaca mata hitam, jaket kulit putih dengan dalaman kaus. Dia tampak antusias mengeluarkan materi komedi yang telah dipersiapkan.

Andi Harun memulai materi komedinya dengan keresahan istrinya karena semakin sedikit waktu bisa berdua. Hal itu dikarenakan semakin padatnya agenda sosialisasi ke masyarakat terkait pencalonannya di Pilwali 2020 ini.

"Saking jarangnya di rumah, istri saya sampai pakai nama-nama partai untuk mengungkapkan isi hatinya," ujar Andi.

Istilah partai itu dimulai dengan Gerindra, yang mana merupakan partai Andi Harun. "Apa itu Gerindra? Ternyata itu gelisah rindu melanda," ujarnya.

Istilah-istilah partai itu berlanjut sampai ke PPP yang dipelesetkan memiliki akronim lain. "PPP: pengin punya papa, waaah," lanjutnya disambut pecah tawa penonton.

Sementara Ketua DPC PPP Samarinda, Herman A Hasan mengungkapkan, konsep komedi tunggal dalam proses penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota dari partai berlambang kakbah ini merupakan hal baru. Hal itu dilakukan untuk mencairkan suasana pilkada lebih menyenangkan dan tidak tegang.

"Kalau bicara politik ini kan pasti kaku, masing-masing kubu saling berhadap-hadapan (bersitegang). Jadi di sini semua kandidat kita kumpulkan malam ini mereka menyampaikan visi misi mereka dengan canda tawa," ujar Herman.

Dari penjaringan yang dibuka PPP sampai akhir tahun lalu, kata Herman, ada 8 orang yang mengambil formulir. Namun saat pengembalian formulir hanya ada lima orang saja yang mendaftar. Dalam StandUp Kandidat itu menampilkan empat kandidat, yaitu Apri Gunawan, Andi Harun, M Barkati, dan Rusmadi Wongso. "Empat orang ini yang lolos seleksi kita," imbuhnya.

Meski begitu, Herman menegaskan, hasil penampilan malam itu tidak menjadi tolok ukur kandidat yang bakal diusung partainya. Melainkan berdasarkan banyak faktor yang sedari awal telah berjalan selama proses penjaringan berlangsung. "Hasilnya tetap akan menunggu SK yang dikeluarkan oleh pimpinan pusat," tutup Herman.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya