Utama

Virus Corona 

Virus Corona dari Tiongkok Mengancam, Dua Bandara di Kaltim Bersiaga



Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pasang alat pemindai suhu tubuh dipasang di terminal kedatangan bandara (Foto: Antara)
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pasang alat pemindai suhu tubuh dipasang di terminal kedatangan bandara (Foto: Antara)

SELASAR.CO, Samarinda - Baru-baru ini virus baru yang masuk golongan virus corona (coronavirus) tengah ramai diperbincangkan. Virus yang pertama kali terdeteksi di Tiongkok bagian tengah ini dilaporkan telah menyebar setidaknya ke lima negara, yaitu Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Bloomberg, berdasarkan data beberapa otoritas kesehatan kota dan nasional per 21 Januari 2020 pukul 14.00 EST, telah ditemukan total 296 orang terjangkit virus corona. Jumlah terbanyak di Tiongkok yaitu 291 orang, diikuti Thailand dua orang, lalu Korea Selatan, Jepang, Taiwan, serta AS masing-masing satu orang.

Sebagai bentuk antisipasi masuknya virus ini ke Kaltim, dua bandara udara yang melayani penerbagan langsung ke Jakarta bersiaga. Hal ini dilakukan setelah turunnya instruksi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Soeharsono, membenarkan adanya instruksi tersebut saat dikonfirmasi Selasar, hari ini (23/1/2020). Dia mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan pengurus bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda, dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMSS) untuk melakukan pengawasan.

"Setiap bandara itu diinstruksikan untuk melakukan pengawasan. Kami sudah pasang thermoscanner (alat pendeteksi virus) juga di APT Pranoto dan SAMSS," kata Soeharsono dikonfirmasi via telepon.

Seperti diketahui, umumnya gejala seseorang ketika tertular virus penyakit ditandai dengan naiknya suhu tubuh. Melalui thermo-scanner, mereka yang diduga terjangkit virus tersebut akan terlihat jelas. Alat ini berupa kamera mirip seperti kamera pengintai yang dipasang di area kedatangan pelabuhan dan bandara.

Lebih jauh pengecekan melalui thermoscanner, ujar Soeharsono, akan dilakukan kepada semua penumpang pesawat. Meskipun, fokus utama adalah mereka dari kedatangan luar negeri.

"Yang dari kedatangan luar negeri sebetulnya yang prioritas. Jadi yang paling efektif itu yang di bandara Balikpapan, karena ada kedatangan langsung dari luar negeri di sana. Tapi di APT Pranoto tetap dipasang juga. Sudah ada juga edaran dari Kementerian Kesehatan. Edaran sudah sejak 6 Januari lalu," ungkapnya.

Petugas yang bersiaga, lanjut Soeharsono, adalah tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Karena, wilayah bandara menjadi tanggung jawab KKP. Namun, ketika nantinya sudah berada di luar kawasan bandara, wewenang ada di masing-masing Dinas Kesehatan baik kota/kabupaten maupun provinsi.

Semua penumpang pesawat, nantinya wajib melewati prosedur pengecekan dengan thermoscanner. Hal ini, kata Soeharsono akan dilakukan, hingga kasus atau virus Corona dinyatakan sudah hilang atau aman. "Sampai nanti kasusnya di luar sudah hilang," tandasnya.

Terpisah, Kasi Pelayanan dan Operasi Bandara APT Pranoto Samarinda, Rora Ardian mengatakan saat ini alat pengukur suhu badan ini difokuskan di pintu kedatangan bandara. “Karena 1 alatnya dari KKP, jadi kami lebih fokus kan di terminal kedatangan,” ucapnya.

Bandara APT Pranoto saat ini telah melayani penerbangan langsung dari dan menuju Bandara Juanda Surabaya dan Soekarno Hatta Jakarta. Dua bandara ini melayani penerbangan internasional, sehingga penumpang berpotensi membawa virus dari luar negeri. Meski begitu dirinya menyebut, saat ini untuk penumpang bandara APT Pranoto belum ada yang positif membawa virus ini.

“Siaga penuh karena Bandara APT Pranoto melayani penerbangan direct Jakarta dan Surabaya, yang merupakan transit dari penerbangan internasional. Kedua bandara tersebut merupakan bandara transit, jika ada penumpang yang tujuannya ke Samarinda,” tuturnya.

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya