Kutai Kartanegara

Bekas tambang Kompleks Peternakan Kutai Kartanegara Sekkab Kukar 

Lahan Bekas Tambang akan Dijadikan Kompleks Peternakan



Peternak sedang memberikan makanan untuk sapi di lahan pasca tambang
Peternak sedang memberikan makanan untuk sapi di lahan pasca tambang

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara – Pemanfaatan lahan bekas tambang belum maksimal di Kutai Kartanegara (Kukar). Pemkab Kukar pun menggandeng PT Multi Harapan Utama (MHU) memanfaatkan lahan bekas tambang untuk peternakan.

Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Mini Ranch Jayatama, MHU berinisiatif membangun kompleks sebagai wadah pengembangan peternakan sapi potong. Lokasinya di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu.Se

Sekretaris Kabupaten Kukar Sunggono mengatakan, dengan dibangunnya Mini Ranch Jayatama ini, bisa meningkatkan potensi peternakan di Kukar. Sehingga, bisa memenuhi kebutuhan daging masyarakat di Kukar, bahkan Kaltim.

“Mudah-mudahan bisa berkembang sesuai harapan kita, sehingga bisa memenuhi kebutuhan tidak hanya di Kukar,” ujar Sunggono.

Mini Ranch Jayatama akan dibangun di atas lahan pasca-tambang MHU seluas 200 hektare yang bisa menampung lebih dari 1.200 ekor sapi potong. Kompleks akan dilengkapi berbagai sarana, di antaranya resi kandang, sentra pelatihan, sarana edukasi peternak setempat, hingga laboratorium lapangan.

Presiden Direktur PT MHU, Adhi Dharma Mustopo mengatakan, program CSR ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar wilayah kerja MHU.

“Belakangan MHU dapat meningkatkan produksi batu bara, dan tidak lepas dari dukungan pemerintah dan masyarakat sekitar, sehingga dengan program ini kita ingin mengembalikan ke komunitas sekeliling kita,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Kaltim, Dadang Sudarya mengatakan peternak mendapat keuntungan lebih jika sapi potongnya digembalakan di lahan pasca-tambang. Bisa meningkatkan pengembangbiakan yang cukup cepat, karena tingkat kelahirannya cukup tinggi.

“Karena digembalakan si jantan bersama-sama dengan betina, sehingga tingkat kelahirannya cukup tinggi. Jadi jarak kelahiran itu bisa sampai 12 hingga 13 bulan, itu cukup bagus,” terang Dadang.

Sedikitnya ada lebih dari 1.500 sapi ternak dari enam kelompok tani di kawasan Jonggon yang akan memanfaatkan lahan pasca-tambang yang disediakan ini.

Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan

Berita Lainnya