Politik

musda-golkar-kaltim golkar-kaltim golkar isran-noor 

Ngakunya Tak Tahu, Isran Diam-diam Daftar Musda Golkar Kaltim



Isran Noor, Gubernur Kaltim
Isran Noor, Gubernur Kaltim

SELASAR.CO, Samarinda - Diwakilkan oleh timnya, Isran Noor diketahui telah mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, pada Sabtu (29/2/2020). Padahal sebelumnya saat ditanya awak media terkait kabar pendaftarannya, ia mengaku tidak tahu adanya penyelenggaraan Musda (Musyawarah Daerah) Partai Golkar Kaltim.

Informasi pendaftaran Isran Noor dalam Musda Partai Golkar Kaltim, diungkapkan oleh Steering Committee Musda Golkar Kaltim Fathurrazi. Dirinya mengatakan hari ini total telah ada enam orang yang mendaftarkan diri, untuk memperebutkan posisi tertinggi di kepengurusan Golkar Kaltim. Jumlah ini termasuk dengan Isran Noor.

“Yang mengambil formulir pendaftaran pertama H Rudi Mas'ud, Theresia Pilipus, Sutamsis, Isran Noor, Makmur HAPK, Rita Artaty Barito,” sebutnya.

Total ada tiga orang yang mengambil formulir dengan diwakilkan, yaitu Rudi Mas’ud, Isran Noor, dan Makmur HAPK. Sementara tiga orang lainnya yaitu Rita Artaty Barito, Theresia Pilipus, dan Sutamsis datang langsung untuk mengambil formulir. Terkhusus untuk pendaftar yang mengambil formulir dengan cara diwakilkan, diwajibkan untuk membawa surat kuasa atau mandat dari pihak yang diwakilkan.

Tidak ada persyaratan khusus dalam proses pengambilan formulir pendaftaran. Bahkan, para pendaftar tidak diwajibkan untuk memperlihatkan KTA (Kartu Tanda Anggota) Partai Golkar.

“Kalau dia berani mengambil (formulir pendaftaran) berarti setidaknya dia punya kartu anggota Golkar, kan begitu. Kalau yang lain kan kita bisa melihat, seperti pak Rudi Mas'ud itu anggota DPR RI, pastikan punya KTA. Karena syarat mendaftar sebagai caleg salah satunya KTA. Ibu Theresia Pilipus ini Ketua Himpunan Wanita Karya, salah satu ormas yang didirikan partai Golkar jadi pastinya KTA-nya ada,” jabarnya.

“HM Sutamsis ini jelas sekretaris Golkar Samarinda, Pak Makmur Ketua harian, ibu Rita Barito jelas pernah dua periode pengurus berturut-turut kemudian anggota DPRD Provinsi Kaltim dari Golkar. Tinggal pak Isran yang kita tidak tahu, tapi secara logis beliau berani mendaftar berarti sudah punya (KTA),” tambah Fathurrazi.

Nantinya pengembalian berkas formulir akan ditutup pada Minggu (1/3/2020). Berkas formulir yang dikembalikan mesti memenuhi syarat yang lengkap.

"Pengembalian berkas harus lengkap. Tetapi kami yang menerima formulir tidak akan periksa berkasnya. Nanti ada tim verifikasi tersendiri yang memeriksanya. Tim ini diluar Steering Committee dan Organizing Committee Musda yang sudah ditetapkan DPD Golkar Kaltim," ujar Fathurrazi.

Ditegaskannya, berkas formulir dikembalikan para pendaftar bakal calon Ketua Umum Golkar Kaltim, diterima panitia nantinya dalam keadaan tersegel.

"Pengumuman hasil verifikasi dari berkas pendaftaran bakal calon Ketum Golkar Kaltim nanti pada saat Musda di sidang paripurna ke-7," jelas Fathurrazi.

Adapun, Musda Golkar Kaltim sedianya digelar pada 2 sampai 4 Maret diundur ke tanggal 4 dan 5 Maret 2020.

"Musda Golkar Kaltim diundur karena pada waktu bersamaan tanggal 2-4 Maret ada kegiatan yang sama di daerah lain," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Selasar sempat menanyakan perihal kabar Isran Noor yang turut mendaftar pemilihan ketua umum dalam Musda Golkar Kaltim. Ditemui sesaat sebelum memasuki kendaraan dinasnya, Isran mengaku tidak mengetahui kabar tersebut. "Aku baru tahu itu," sebutnya.

Isran malah bertanya, apakah tahun depan Musda Golkar Kaltim itu digelar? "Tahun depan?" tanyanya.  Saat dijelaskan musda akan digelar tahun ini, dengan tersenyum ia berkata lagi, "Nda (tidak) tahu saya.”

Diketahui, Isran bisa terganjal sedikitnya dua aturan pencalonan, bila hendak maju di musda. Aturan pertama, anggota Golkar terus menerus selama minimal lima tahun, dan tidak pernah menjadi pengurus partai lain. Kedua, aktif sebagai pengurus selama satu periode penuh di salah satu tingkatan DPD Golkar dan pernah mengikuti pendidikan kader yang diselenggarakan partai. Jalur diskresi menjadi jalan satu-satunya bagi mantan Bupati Kutim ini jika ingin menduduki kursi pimpinan yang sebelumnya diduduki Rita Widyasari.

Isran pun mengakhiri wawancara dengan sejumlah wartawan saat itu dengan candanya. "Belanda sudah lari," ujarnya lalu masuk ke dalam mobil dan meninggalkan awak media.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya