Utama

Virus Corona suspect COVID-19 COVID-19 

Bisa Sembuh Sendiri, Ini Penyebab Kematian Pasien Positif Corona



Ilustrasi virus corona. Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona. Foto: Pixabay

SELASAR.CO, Samarinda - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengungkapkan satu pasien positif virus corona meninggal pada Rabu (11/3/2020) hari ini. Menurut Yuri, satu pasien itu merupakan warga negara asing (WNA).

"Tadi malam sekitar pukul 02.00 lewat sedikit, pasien dengan identitas nomor 25 meninggal dunia. Pasien ini memang masuk rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, dilansir JPNN.

Yuri melanjutkan, pasien kasus 25 itu punya penyakit selain virus corona. Di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru-paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita. "Pasien ini adalah seorang perempuan usianya 53 tahun dan dia ada lah WNA," kata dia.

Hingga berita ini diturunkan, tercatat ada 34 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Indonesia, dua dinyatakan sembuh, satu meninggal.

Ada beberapa hal yang patut diketahui mengenai wabah virus ini. Mulai dari karakteristiknya, penyebarannya, hingga cara penyembuhannya. Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, dr Ismid Kusasih memberi penjelasan mengenai wabah virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China.

Kata Ismid, cara penyebaran virus corona atau covid-19 sama seperti penularan bakteri penyebab penyakit TBC. Yaitu melalui percikan ludah atau droplet infection.

“Jadi virus ini keluar dari tubuh penderita saluran napas lewat percikan ludah yang sewaktu-waktu dapat menular. Misalkan lewat batuk, bersin atau bercakap-cakap,” ujar Ismid saat ditemui SELASAR di ruang kerjanya.

Selain itu, virus corona juga dapat menular lewat udara atau airborne diseases. Namun berbeda dengan virus cacar dan polio yang juga menular lewat udara, corona butuh jarak maksimal 2 meter untuk dapat berpindah ke objek lainnya.

“Kita memegang percikan ludahnya itu, terus tangan kita misalkan memegang wajah. Bisa kan masuk lewat hidung mulut, dan mata, di situlah bisa terjadi potensi kita tertular,” ujar Ismid.

Kendati pasien positif corona terus bertambah, Ismid mengatakan warga Kota Tepian tidak perlu panik. Karena sejak diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (2/3/2020) lalu, penyebaran virus ini berada di Cluster Jakarta.

“Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan, kasus ini bisa dilewati sehingga penyebarannya nggak semasif di negara-negara lain,” harap Ismid.

Lebih jauh, kata Ismid virus corona termasuk wabah penyakit yang dapat sembuh sendiri atau self limiting disease. Berdasarkan teori yang dia baca, virus corona hanya mampu bertahan selama beberapa jam di luar ruangan dan selama 14 hari pada tubuh orang yang terpapar wabah ini.

Meski mewabah di banyak negara, covid-19 tidak lebih mematikan dari virus SARS yang pernah ada. Kata Ismid, sejak pertama kali muncul tingkat kematian pasien corona mencapai 2 persen sedangkan SARS mencapai 15 persen.

“Kalaupun kita terpapar (corona), dengan pertahanan tubuh (imunitas) kita yang baik dia akan sembuh sendiri,” jelasnya.

Dia pun mengatakan, penyebab kematian bagi pasien positif covid-19 dikarenakan komplikasi penyakit lain yang diderita sebelumnya. Dengan terpapar virus ini membuat pasien semakin terpuruk kondisinya. “Misalnya dia punya penyakit pernapasan yang kronis, nah itu mungkin akan mempercepat dia jatuh pada keadaan yang berat,” jelas Ismid.

Kondisi sama yang terjadi pada pengidap HIV. Dia pun mengingatkan masyarakat agar selalu menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar dapat terhindar dari virus ini. Untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, dianjurkan rutin berolahraga dan mengkonsumsi suplemen.

“Segala hal yang dianjurkan oleh ahli kesehatan dan pakar-pakar mudah-mudahan itulah yang menjadi acuan atau referensi untuk menambah daya tahan tubuh kita,” tutup Ismid.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya