Utama

Virus Corona COVID-19 Positif corona Kaltim Kluster Bogor Masyarakat Tanpa Riba Sidang Sinode Bogor 

Cek Baik-baik! Ini Agenda yang Diikuti Para Pasien Positif Corona Kaltim



Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak.

SELASAR.CO, Samarinda - Sebanyak 6 orang dari 9 orang pasien positif virus Corona di Kaltim, diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Bogor. Dari hasil pelacakan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kaltim, 6 orang pasien positif Covid-19 ini menghadiri 2 acara berbeda dalam waktu yang nyaris bersamaan.

Lima orang yang terindentifikasi sebagai SMR 1, BPN 1, BPN 3, BPN 4, BPN 5 pernah mengikuti seminar bertema Masyarakat Tanpa Riba. Satu orang lainnya terindentifikasi sebagai KKR 1 memiliki riwayat mengikuti Persidangan Sinode Tahunan.

"Di Bogor itu ada dua acara. Sidang sinode dan acara seminar bertemakan anti-riba," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak.

Tim redaksi SELASAR pun mencari lebih jauh Informasi tentang dua agenda yang digelar di Bogor ini.

PERSIDANGAN SINODE TAHUNAN

Dalam surat yang dikeluarkan Sekretaris Umum GPIB Majelis Sinode Pdt Marlene Joseph, Jumat (20/3/2020), pihak GPIB menjelaskan beberapa hal termasuk kabar bahwa ada jemaat mereka yang positif corona. GPIB menjelaskan ada 4 jemaat GPIB yang meninggal usai menghadiri acara yang digelar pada 26-29 Februari 2020 di Hotel Aston, Bogor tersebut.

GPIB membantah pasien positif corona yang meninggal di Solo adalah jemaat dari GPIB dan ada kaitannya dengan acara PST tersebut.

"Satu orang pasien positif Covid-19 di Solo Jawa Tengah yang diberitakan meninggal dunia pada Rabu 11 Maret 2020, bukan anggota GPIB dan tidak terkait sama sekali dengan PST Bogor 2020," ujar Ketua Umum GPIB Pdt Kariso Rumambi, dalam keterangannya, dikutip dari detik.com.

Jemaat GPIB juga diimbau untuk melakukan cek kesehatan dan menginformasikan kondisi kesehatan kepada ketua. Bagi yang memiliki gejala mirip penderita Covid-19, agar segera memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit atau layanan kesehatan.

SEMINAR MASYARAKAT TANPA RIBA

Sejumlah pasien positif virus corona dari berbagai daerah diketahui memiliki riwayat menghadiri seminar di sebuah hotel di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Termasuk 5 pasien positif Covid-19 asal Kalimantan Timur.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyatakan bahwa sampai saat ini masih kesulitan mencari panitia pelaksana.

Kepala Seksi Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan, hasil penelusuran atau tracking tim dari Dinkes, diketahui bahwa acara seminar tersebut memang benar terjadi.

Dia menyebut, seminar itu bertema Masyarakat Tanpa Riba yang dihadiri oleh ratusan orang pada 25 Februari hingga 28 Februari 2020 lalu.

Namun, menurut Adang, tim Dinkes masih kesulitan mencari panitia. Bahkan contact person juga tidak dapat dihubungi.

"Di web-nya dicari ternyata ada kantornya dan ketemu, tapi sudah pindah. Kemudian tracking berapa nomor telepon tidak ada yang angkat," kata Adang, dikutip dari kompas.com, Senin 16 Maret 2020. "Iya MTA (Masyarakat Tanpa Riba) itu dari swasta, kantornya ketemu tapi sudah pindah," kata Adang.

Meski begitu, Adang tidak menyebut secara detail nama hotel yang ditempati untuk seminar ekonomi syariah tersebut. Menurut dia, pada saat tracking, tim Dinkes diberi tahu pihak hotel bahwa para peserta berjumlah sekitar 200 orang.

"Kan saya belum ketemu penyelenggaranya, tapi kata pihak hotel, sih, sekitar 200 peserta, dan itu bukan dari Bogor semua, ada yang dari luar," kata Adang.

Dia menambahkan, belum bisa dipastikan apakah penularan Covid-19 terhadap sejumlah orang terjadi di lokasi seminar tersebut.

Sebab, Dinkes sudah memeriksa sebanyak 15 orang karyawan hotel  yang terlibat langsung di acara seminar Masyarakat Tanpa Riba. Para karyawan ini pun telah mengikuti masa inkubasi selama 14 hari dan sudah melewati semuanya.

Kemudian, 15 karyawan hotel itu telah dinyatakan negatif Covid-19. Tim Dinkes juga sudah melakukan sterilisasi di sekitar tempat seminar.

"Pegawai warga Bogor ini sudah selesai inkubasi, seluruhnya bagus semua, sehat. Jadi 15 orang ini sudah beres, tinggal nyari si penyelenggara seminar," kata dia.

Adang mengatakan, kemungkinan pasien yang positif corona di berbagai daerah itu terpapar saat berpindah tempat tidur atau di perjalanan. Selain itu, hotel lokasi seminar tersebut hanya memiliki 112 kamar.

Dengan kata lain, ada peserta seminar yang memilih menginap di luar hotel.

"Katanya sih ada yang nginep sehari, ada yang dua hari, ada yang nginepnya enggak di situ. Kalau ditanya di luar hotel nginepnya, itu saya enggak tahu, karena belum ketemu panitia," pungkasnya.

Kronologi kasus positif Covid-19 pada tanggal 18 Maret 2019 di Kaltim

SMR 1 (Perempuan 37 tahun) Memiliki riwayat kontak dengan pasien positif asal Solo

a.    28 Februari 2020 : Selesai mengikuti seminar di Bogor

b.    29 Februari 2020 : Melakukan perjalanan ke Jakarta

c.    8 Maret 2020 : Kembali ke Samarinda melalui Bandara APT Pranoto

d.    9 Maret 2020 : Melakukan perjalanan ke Bontang

e.    9 Maret 2020 : Kembali ke Samarinda

f.    13 Maret 2020 : Melapor ke Dinas Kesehatan dan langsung dilakukan isolasi

 

Kronologi penambahan kasus positif Covid-19 pada tanggal 19 Maret 2019 di Kaltim

BPN 1 (Laki-laki 44 tahun) Contact tracing klaster Bogor, kontak erat kasus konfirmasi covid-19 di Solo. Pasien berhubungan dengan kasus konfirmasi Covid-19 di Samarinda.

a.    28 Februari 2020 - Mengikuti acara seminar di Bogor

b.    29 Februari 2020 – Melakukan perjalanan ke Jakarta dan kembali ke Balikpapan

c.    15 Maret 2020 – Hasil pelacakan BPN 1 memiliki riwayat perjalan yang sama dengan SMR1

d.    15 Maret 2020 – Pasien BPN 1 menjalani pemeriksaan di RSUD Kanudjoso

e.    16 Maret 2020 – Sampel pasien BPN 1 dikirim ke Balitbang Kemkes Jakarta

f.    16 Maret 2020 – Pasien BPN 1 menjalani isolasi mandiri di rumah

g.    18 Maret 2020 – Pasien SMR 1 yang memiliki riwayat perjalan yang sama dengan BPN 1 dinyatakan Positif Covid-19

h.    19 Maret 2020 – Pasien BPN 1 dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani Isolasi di RSUD Kanudjoso

 

KKR 1 (Perempuan 29 tahun) hasil informasi dari Faskes dan merupakan warga Kutim

a.    23 Februari 2020 - Dari Kutim menuju Jakarta melalui Bandara APT Pranoto

b.    23-26 Februari 2020 - Berada di Jakarta

c.    26-29 Februari 2020 - Mengikuti pertemuan Sinode Tahunan di Bogor

d.    29 Februari - 3 Maret 2020 - Kembali ke Jakarta dan menetap

e.    4 Maret  2020 - Kembali ke Kaltim melalui Bandara APT Pranoto

f.    12 Maret 2020 - Menjalani perawatan di RSUD AM Parikesit di ruang VIP karena mengalami keluhan demam, batuk, pilek, muntah, dan sesak napas

g.    14 Maret 2020 – Ditetapkan sebagai PDP dan dipindahkan ke ruang isolasi

h.    15 Maret 2020 – Dilakukan pengambilan sampel dan dikirim ke Balitbangkes Jakarta

i.    19 Maret 2020 – Terkonfirmasi sebagai pasien positif Covid-19

 

Kronologi penambahan kasus positif Covid-19 pada tanggal 20 Maret 2019 di Kaltim

BPN 2 (Perempuan, 49 tahun) Informasi dari faskes dan memiliki riwayat perjalanan dari Jepang

a.    5 Maret 2020 – Pasien BPN 2 mengalami gejala demam, batuk, dan sakit tenggorokan

b.    8 Maret 2020 – Pasien BPN 2 menjalani pemeriksaan di RS Pertamina Balipapan

c.    10 Maret 2020 – Pasien BPN 2 kembali ke RS Pertamina Balikpapan untuk melakukan cek kesehatan

d.     13 Maret 2020 – Pasien BPN 2 menjalani rawat inap di ruang isolasi RS Pertamina Balikpapan

e.    14 Maret 2020 – Pengambilan sampel untuk dikirim ke Balitbangkes

f.    15 Maret 2020 – Pengambilan sampel ke dua dan dikirim ke Balitbangkes

g.    20 Maret 2020 – Pasien BPN 2 terkonfirmasi positif virus corona

 

BPN 3 (Perempuan, 48 tahun) memiliki kontak erat dengan pasien konfirmasi  SMR 1

a.    28 Februari 2020 - Mengikuti seminar di Bogor

b.    29 Februari 2020 – Kembali ke Balikpapan

c.    15 Maret 2020 – Memperoleh informasi bahwa pasien SMR 1 telah menjalani isolasi

d.    15 Maret 2020 – Pasien BPN 3 langsung menjani pemeriksaan di RSUD Kanudjoso

e.    16 Maret 2020 – Sampel pasien BPN 3 dikirim ke Balitbang Kemkes di Jakarta

f.    20 Maret 2020 – Pasien BPN 3 terkonfirmasi covid-19

 

BPN 4 (laki-laki, 38 tahun) memiliki kontak erat dengan pasien konfirmasi  SMR 1

a.    28 Februari 2020 - Mengikuti seminar di Bogor

b.    29 Februari 2020 – Kembali ke Balikpapan

c.    15 Maret 2020 – Memperoleh informasi bahwa pasien SMR 1 telah menjalani isolasi

d.    15 Maret 2020 – Pasien BPN 4 langsung menjalani pemeriksaan di RSUD Kanudjoso

e.    16 Maret 2020 – Sampel pasien BPN 4 dikirim ke Balitbang Kemkes di Jakarta

f.    18 Maret 2020 – Pasien BPN 4 menerima informasi bawah pasien SMR 1 positif covid-19

g.    20 Maret 2020 – Pasien BPN 4 terkonfirmasi covid-19

 

BPN 5 (Perempuan, 36 tahun) memiliki kontak erat dengan pasien konfirmasi  SMR 1 dan Istri dari BPN 4

a.    28 Februari 2020 - Mengikuti seminar di Bogor

b.    29 Februari 2020 – Kembali ke Balikpapan

c.    15 Maret 2020 – Memperoleh informasi bahwa pasien SMR 1 telah menjalani isolasi

d.    15 Maret 2020 – Pasien BPN 4 langsung menjalani pemeriksaan di RSUD Kanudjoso

e.    16 Maret 2020 – Sampel pasien BPN 4 dikirim ke Balitbang Kemkes di Jakarta

f.    18 Maret 2020 – Pasien BPN 4 menerima informasi bawah pasien SMR 1 positif covid-19

g.    20 Maret 2020 – Pasien BPN 4 terkonfirmasi covid-19

 

BPN 6 (laki-laki, 34 tahun) memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta Selatan

a.    13 Maret 2020 – Mengalami gejala demam, batuk, dan sakit tenggorokan

b.    16 Maret 2020 – Pasien BPN 6 melakukan cek kesehatan di RSUD Kanudjoso

c.    16 Maret 2020 -  Menjalani rawat inap di RSUD Kanudjoso dan menjalani pengambilan sampel

d.    17 Maret 2020 – Menjalani pengambilan sampel kedua

e.    20 Maret 2020 – Dinyatakan positif terinveksi virus corona

 

KKR 2 (Perempuan, 36 tahun) melaporkan diri secara mandiri

a.    9-11 Maret 2020 – Mengikuti pertemuan di Jakarta

b.    11 Maret 2020 – Kembali ke Kutai Kartanegara

c.    13 Maret 2020 – Menunjukan gejala batuk dan sakit tenggorokan

d.    16 Maret 2020 – Mengambil sampel di RSUD AM Parikesit

e.    17 Maret 2020 – Menjalani isolasi mandiri di rumah

f.    20 Maret 2020 – Terkonfirmasi positif covid-19

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya