Utama
COVID-19 Syaharie Jaang Tutup Akses  pembatasan wilayah 
CATAT! Sebentar Lagi Orang Masuk Samarinda Akan Dibatasi dan Ada Jam Malam
SELASAR.CO, Samarinda - Wali Kota Syaharie Jaang akhirnya mengumumkan akan membatasi orang masuk ke Kota Samarinda, diperkirakan mulai tiga hari ke depan. Keputusan itu diambil setelah rapat koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Orgamisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait percepatan penanganan pandemi virus corona.
“Agenda pertama, saya minta pendapat dengan melihat kondisi sekarang, terutama yang ada di sekitar kita. Di Samarinda juga ada yang positif bahkan sekarang masih ada pasien dalam pemantauan. Oleh sebab itu, saya minta, pertama kita akan menutup jalur darat yang menuju Balikpapan, yaitu jalan tol (Balikpapan-Samarinda) dan juga jalan Loa Janan,” ujar Jaang, Senin (30/3/2020).
Pihaknya juga akan menutup pintu masuk kedatangan melalui jalur laut dan udara. Terkhusus kedatangan melalui bandara, Jaang memberi perhatian besar bagi penerbangan yang berasal dari DKI Jakarta. Kendati tidak menutup akses keluar masuk ke daerah bagian utara seperti Bontang, Sangatta, dan Berau, Jaang tetap meminta agar masyarakatnya berdiam diri di Samarinda hingga pandemi berakhir.
Namun, peraturan penutupan jalur transportasi ini tidak termasuk bagi kendaraan yang membawa bahan logistik, seperti bahan makanan dan alat-alat medis. “Kalau ini masih boleh masuk,” imbuh Jaang.
Berita Terkait
Untuk memuluskan rencana tersebut, Wali Kota dua periode ini akan mendirikan posko-posko khusus yang dijaga oleh tim terpadu dari Satpol PP, TNI, dan POLRI. “Nanti di pintu masuk di pintu tol, maupun yang ada di Jalan Loa Janan,” sebutnya.
Selain menutup pintu masuk kedatangan bagi orang dari luar daerah, Jaang juga menyebutkan wacana memberlakukan jam malam. Dimana masyarakat dilarang berada di luar rumah di atas jam 7 malam.
“Ini sedang dirumuskan jalan-jalan mana saja pada pukul 19.00 itu tidak ada aktivitas masyarakat, orang yang lewat pun kalau dia bukan petugas, atau orang yang ada kepentingan untuk itu walaupun dia pejabat Pemkot Samarinda itu tidak boleh,” jelasnya.
Ditanya apakah ini merupakan karantina wilayah atau lockdown? Jaang mengelak. “Tidak ada itu istilah local lockdown atau lockdown, kita hanya membatasi,” jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin menambahkan, saat ini pihaknya tengah merumuskan wacana-wacana tersebut menjadi satu produk hukum. Selanjutnya akan disampaikan kepada Gubernur, Kementerian Dalam Negeri, hingga BNPB.
“Kita targetkan tiga hari ke depan insya Allah kita buat pembatasan. Jadi orangnya saja yang kita batasi masuk ke Samarinda, tapi kalau untuk barang tetap masuk,” tandasnya.
Penulis: Fathur
Editor: Awan