Kutai Timur

OPD Sekretaris Kabupaten Kutim 

Tahun ini Setiap Proyek Hanya Dibayar Setengah, Sisanya Tahun Depan



Ilustrasi proyek jembatan
Ilustrasi proyek jembatan

SELASAR.CO, Sangatta – Rencana rasionalisasi belanja barang/jasa sekurang-kurangnya 50 persen dan rasionalisasi belanja modal sebesar 50 persen, nampaknya tahun ini benar-benar akan berdampak ke semua kalangan. Pasalnya, mulai dari pegawai, hingga kontraktor akan merasakan langsung dampak dari rasionalisasi anggaran tersebut.

Seperti disampaikan Sekretaris Kabupaten Kutim Irawansyah kepada wartawan, usai rapat penyesuaian anggaran  besama dengan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Seluruh kegiatan yang tidak mendesak, kata dia, akan dipangkas anggarannya sebesar 50 persen. Hal tersebut berdasarkan SKB Kemendagri dan Kemenkeu tentang Percepatan Penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2020.

“Rinciannya sudah jelas,  apa saja yang akan dipotong. Termasuk perjalanan  dinas, pengadaan  kendaraan, proyek infrastruktur, dan berbagai kegiatan lainnya,” sebut Irawansyah.

Selain itu, terkait pekerjaan yang telah  dilaksanakan sesuai dengan kontrak, dia mengatakan, karena ini perintah Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri, maka harus dilaksanakan. Untuk itu, semua pekerjaan yang telah dilaksanakan,  akan dibayar setengahnya tahun ini, sementara setengahnya tahun berikutnya.

“Jadi tidak hilang,  tetap sesuai kontraknya. Hanya saja, pembayarannya dilakukan dua kali. Tahun ini sebagian, tahun depan sebagian,” tandasnya.

Sementara itu, seorang pejabat Pemkab Kutim yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan, karena ini adalah kebijakan pusat, maka  tidak akan ada yang dibedakan.  Semua proyek, kecil dan besar, tetap dipotong 50 persen, agar tidak ada yang kecewa. Kalau sudah tandatangan kontrak, dibayar dua kali.

“Jadinya proyek tahun jamak semua. Jangankan proyek, belanja pengadaan alat kantor saja dipangkas, apalagi pekerjaan fisik. Sebab, anggaran difokuskan ke penanganan corona. Sementara pemasukan negara turun drastis, karena itu dilakukan pemotongan anggaran. Bahkan, kemungkinan  akan ada lagi pemotongan anggaran jilid berikutnya, kalau corona masih belum teratasi hingga Juni. Sebab, anggaran yang telah dialihkan, baru dianggarkan hingga Juni. Jadi,  kalau corona masih berlanjut,  bisa jadi ada revisi berikutnya,” ungkapnya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya