Kutai Timur

Rapid Test Kit Rapid test  Positif corona pemkab kutim 

Positif Corona 5 Orang, Dinkes Kutim: Positif Rapid Test Belum Tentu Positif Covid-19



Kepala Dinkes Kutim Dr Bahrani Hasanal
Kepala Dinkes Kutim Dr Bahrani Hasanal

SELASAR.CO, Sangatta – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur memastikan bahwa hingga hari ini, Rabu (22/4/2020) pukul 12.00 Wita, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kutim berjumlah 5 orang. Sedangkan yang dinyatakan sembuh dua orang.

Kepala Dinkes Kutim Dr Bahrani Hasanal menjelaskan, terkait informasi adanya 36 warga Kutim yang menunjukkan hasil reaktif positif pada pemeriksaan rapid test, belum bisa dipastikan apakah orang tersebut terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) atau tidak.

“Hasil reaktif positif pada pemeriksaan Rapid Test tidak bisa diartikan orang tersebut sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Rapid test itu untuk mengetahui kondisi antibodi orang tersebut apakah bereaksi terhadap virus Corona. Tubuhnya sudah pernah terpapar atau virus sedang menginfeksi tubuh. Jadi, belum bisa dikatakan positif Covid-19,” katanya.

“Kalau untuk mengetahui terkonfirmasi positif atau negatif, harus dilakukan pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) melalui pengambilan cairan tenggorokan pasien atau tes swab. Jadi pasien dalam pengawasan yang dilakukan swab, lalu hasilnya positif, baru dinyatakan dia sedang terkena Covid-19,” tambah Dr Bahrani.

Ia menyatakan, beberapa hari lalu pihaknya sudah melakukan rapid test kepada 130 orang yang terkait dalam Klaster Gowa. Baik pelaku perjalanan sendiri, maupun keluarga terdekat mereka yang diyakini melakukan kontak langsung. Dari hasil rapid test sementara, diketahui 25 orang pelaku perjalanan Klaster Gowa menunjukkan hasil reaktif positif. Selain itu, ada 11 anggota keluarga Klaster Gowa yang juga menunjukkan hasil reaktif positif pada rapid test mereka. Sehingga, totalnya sebanyak 36 orang.

Namun, hasil reaktif positif dari rapid test yang dilakukan tim kesehatan terhadap orang-orang yang berkaitan dengan Klaster Gowa tersebut, tidak bisa diartikan bahwa mereka sudah terkonfirmasi positif Covid-19.

“Jadi sekali lagi, berita yang kemarin saya klarifikasi karena ada kesalahpahaman, sehingga memunculkan tafsiran yang berbeda. Tapi sekali lagi saya tegaskan, untuk Kutim, yang terkonfirmasi positif Covid-19 tetap 5 orang, dan dua orang sudah dinyatakan sembuh,” tandasnya.

Lebih lanjut, bagi masyarakat yang hasil rapid test-nya reaktif positif, jangan langsung panik. Dr Bahrani menjelaskan, bisa jadi reaktif positif yang ditunjukkan adalah reaksi antibodi tubuh dalam fase pemulihan atau penyembuhan. Demikian pula yang hasilnya reaktif negatif, juga jangan langsung merasa aman. Karena bisa jadi saat dilakukan pemeriksaan, antibodi orang tersebut belum terbentuk.

Sehingga, lanjut Dr Bahrani, sikap yang tepat adalah tetap menjalankan anjuran pemerintah dan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Seperti tetap menggunakan masker, menerapkan social dan physical distancing, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Untuk itu, pihaknya menganjurkan kepada semua masyarakat, termasuk yang baru-baru ini pernah melakukan perjalanan dari daerah zona merah atau telah terjadi penyebaran wabah Covid-19, untuk menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Terlebih yang masuk dalam daerah episentrum atau pusat klaster penularan.

“Tetap gunakan masker, cuci tangan dengan sabun, menerapkan physical dan social distancing, serta menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Karena pencegahan penularan Covid-19 ini merupakan tanggung jawab kita semua,” pungkas Dr Bahrani.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya