Utama

WFH Disdukcapil cegah corona 

Urus Berkas Kependudukan lewat Layanan Online, Jika Selesai Diantar ke Rumah



Layanan kependudukan yang masih berjalan di Disdukcapil Samarinda.
Layanan kependudukan yang masih berjalan di Disdukcapil Samarinda.

SELASAR.CO, Samarinda – Sejak 16 Maret lalu Pemkot Samarinda menerapkan work from home (WFH) alias bekerja dari rumah. Hal tersebut untuk mencegah penularan corona virus disease (Covid-19) di lingkungan pegawai Pemkot.

Namun, penerapan WFH tidak berlaku bagi instansi pelayanan publik, salah satunya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Di tengah ancaman pandemi corona, kantor yang berada di Jalan Milono, Kelurahan Bugis masih terbuka.

Untuk mengurangi risiko penularan virus tersebut, Kepala Disdukcapil Abdullah mengaku telah meniadakan tatap muka langsung.

“Selama Covid-19 ini layanan kami tetap berjalan seperti biasa, namun ada pembatasan. Pembatasan yang dimaksudkan di sini kami tidak melakukan layanan tatap muka, tapi melakukan layanan dalam bentuk online,” ujar Abdullah.

Hal tersebut juga untuk memudahkan masyarakat dalam proses pengurusan berkas. Kendati Abdullah mengaku tidak sedikit masyarakat yang masih datang langsung.

“Nanti dikirim bisa lewat WhatsApp dan itu sudah ada nomor-nomor yang kita cantumkan sehingga apabila ini telah selesai maka secara otomatis di online itu akan diberitahukan silakan diambil,” jelasnya.

Tidak cukup sampai di situ, masyarakat diberi pilihan lain selain mengambil sendiri dokumen kependudukannya yang telah jadi. Yaitu memanfaatkan jasa pengiriman melalui kurir.

“Dalam sistem online juga memberikan kesempatan masyarakat untuk kalau tidak datang ke sini bisa melalui yang namanya jasa antaran ini silakan masyarakat berhubungan dengan salah satunya yang kami kerjasamakan salah satunya, dengan saudara-saudara kita disabilitas ini,” jelas Abdullah.

Siti Nashirah, admin jasa pengantaran mengatakan, ada sebanyak tujuh orang kurir disabilitas yang siap mengantarkan dokumen kependudukan sampai ke rumah masyarakat. Dalam sehari, setiap kurir dapat mengantar ke sepuluh alamat.

Satu kali pengantaran, masyarakat dipatok mulai dari harga Rp 20 ribu per alamat.

“Kalau Samarinda Seberang itu paling kecil Rp 20 ribu, tapi kalau ke arah Loa Janan, Harapan Baru, Tani aman, Sengkotek itu bervariasi ada Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu. Paling tinggi kalau ke Pampang itu Rp 50 ribu,” tandasnya.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya