Utama

meninggal corona PDP 

Dua PDP dan 1 ODP Kaltim Meninggal Hari Ini, Hasil Uji Lab Belum Keluar



Ilustrasi pemakaman sesuatu protokol penanganan Covid-19
Ilustrasi pemakaman sesuatu protokol penanganan Covid-19

SELASAR.CO, Samarinda - Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim mengkonfirmasi kabar meninggalnya dua pasien dalam pengawasan (PDP) dan satu orang dalam pemantauan (ODP) di Kaltim. Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak, saat melakukan konferensi pers, pada Sabtu (2/5/2020).

Andi menyebut kasus meninggal pertama ada di Kutai Timur. Kasus ini merupakan wanita 59 tahun yang masuk dalam kategori ODP. Dilaporkan oleh Dinkes Kutai Timur dengan riwayat berobat 19 April hingga 26 April. ODP ini kemudian melakukan rawat inap di Wahau. Baru pada 29 April dirujuk ke RSUD Kudungga dengan keluhan nyeri kepala, comorbid hipertensi. Kemudian pada 30 April 2020 dilakukan rapid test dengan hasil reaktif. Kondisi pasien memburuk dan dilaporkan meninggal dunia.

“Kasus meninggal dunia hari ini ada di Kukar 1 kasus. Pasien merupakan laki-laki 34 tahun yang dirawat sejak tanggal 11-17 April di RS Hermina Samarinda. Lalu pada 18 April dirawat kembali dengan keluhan sesak napas, dilakukan rapid test pada 28 April 2020 dengan hasil reaktif dan dilakukan isolasi. Kondisi kasus memburuk dan dilaporkan meninggal dunia,” jelas Andi.

Kasus meninggal juga terjadi di Balikpapan dengan satu kasus. Kasus ini merupakan wanita 47 tahun, PDP yang ditetapkan oleh DPJP dan Dinkes Kota Balikpapan dengan keluhan batuk, sesak napas, memiliki gambaran pneumonia berat, serta memiliki comorbid penyakit TBC, hipertensi, dan immunodefisiensi. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo sejak 1 Mei 2020. Kondisi pasien memburuk dan dilaporkan meninggal pada hari ini.

Kasus kematian yang terkonfirmasi positif hingga saat ini baru satu orang. Tapi yang belum terkonfirmasi atau yang berstatus pasien dalam pengawasan maupun juga orang dalam pemantauan jumlahnya cukup banyak.

“Hingga saat ini total ODP dan PDP yang meninggal ada sebanyak 18 kasus. Dari 18 kasus ini memang ada 1 ODP yang tadi dilaporkan dari Kutim, dan 17 lainnya adalah PDP. Dari 17 ini, 1 sudah terkonfirmasi positif, 1 probable (tak jelas), dan 6 hasilnya negatif. Sementara ada 10 yang masih menunggu hasil lab,” terang Andi. 

Dia pun menyampaikan bahwa semua kasus PDP dan ODP yang meninggal, semuanya memiliki penyakit penyerta. Artinya kondisinya memang sangat buruk saat dilayani di rumah sakit, sehingga tidak bisa tertolong.

“Memang dari sekian banyak, hasil lab yang keluar adalah negatif, jadi mereka tidak terbukti menderita Covid. Jadi 6 yang sudah keluar negatif meninggal memang murni karena penyakit penyerta,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya