Utama

swab test skrining Covid-19 Tim Surveillance 

Tes Swab Massal di TPI Selili, Masih Ada Warga yang Enggan



Tim surveilans DKK Samarinda mengambil sampel swab dari hidung.
Tim surveilans DKK Samarinda mengambil sampel swab dari hidung.

SELASAR.CO, Samarinda – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda menepati janjinya melakukan skrining massal bagi warga yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19. Sasaran pertama adalah tempat pelelangan ikan (TPI) Selili, Kecamatan Samarinda Ilir.

Menurunkan personel sebanyak lima orang, Tim Surveilans DKK Samarinda mengambil sampel swab dari tenggorokan dan hidung warga. Targetnya 100 sampel swab.

“Kita menyasar pegawai TPI Selili, kemudian masyarakat yang ada di sekitar sini. Ini merupakan salah satu rangkaian kita untuk mendeteksi kejadian transmisi lokal,” tutur dr Ery Wardhana, salah seorang Tim Surveilans, Selasa (20/5/2020).

Saat ini kondisi kasus Covid-19 di Kota Samarinda memang tengah mengalami penurunan. Kurva kasus konfirmasi positif covid-19 melandai, dan jumlah pasien sembuh terus bertambah. Namun, dengan kondisi seperti ini DKK Samarinda tidak ingin terlena. 

“Apakah turunnya kasus di Samarinda ini benar-benar turun atau memang ada kasus yang belum kita deteksi. Jadi karena ini ada edaran tidak ada salat id juga dari Wali Kota, harapannya memang dalam semingguan ini kita bisa melandaikan kurva kita. Jadi di akhir nanti kasus di Samarinda itu nol satu dua,” jelas Ery.

Pada skrinning massal ini sebut Ery pihaknya memang langsung melakukan pengambilan swab, kendati juga menyediakan rapid test. Hal tersebut agar lebih cepat mendeteksi orang-orang yang benar terpapar virus dari Wuhan, Tiongkok tersebut.

“Kalau rapid itu kan masih samar, apakah itu covid atau bukan. Memang untuk langkah saat ini untuk standar utamanya adalah melakukan swab tenggorokan dan dari hidung,” lanjutnya.

Alasan lainnya, saat ini Samarinda telah mampu melakukan pemeriksaan sendiri sampel swab yang telah diambil. Sehingga tidak perlu menunggu hingga berminggu-minggu karena pemeriksaan sebelumnya dilakukan di laboratorium di Jakarta dan Surabaya.

“Sekarang kita lebih cepat, seminggu lalu kita masih mengirim sampel ke Surabaya, tetapi kalau ini kita sudah sedia alat di Samarinda jadi dua atau tiga hari sudah bisa keluar,” sebutnya. Alat yang dimaksud adalah Virus Transfer Media (VTM) yang berada di Bapelkes Kaltim.

Lebih lanjut, tutur Ery skrining massal akan dilanjutkan hingga dua hari ke depan. Selain pasar, daerah yang berbatasan dengan wilayah transmisi lokal juga menjadi target kegiatan ini.

“Kita akan menuju pasar lainnya, dan daerah perbatasan. Kemarin ada info lokasi kecamatan dekat dengan Samarinda tapi sudah dinyatakan transmisi lokal,” katanya.

Sementara itu, Gandi Kamal Arif, seorang warga, mengatakan dirinya melakukan swab test karena sadar atas risiko mereka terpapar virus. Selain itu juga untuk melindungi keluarganya agar tidak ikut terpapar, kendati tidak pernah melakukan perjalanan dari luar daerah.

“Kita ingin tahu kesehatan untuk orang-orang di rumah. Selama ini cuma di Samarinda paling kerja pulang ke rumah. Tapi kadang kapal-kapal juga ada yang dari Banjarmasin, Balikpapan, banyak itu yang kita khawatirkan,” ujar Gandi.

Untuk diketahui skrining Covid-19 ini dilakukan secara gratis, sehingga warga sama sekali tidak dipungut biaya sepeser pun. Berdasarkan pantauan SELASAR, masih ada warga yang tidak ingin ikut dalam test ini. Padahal, untuk sekali swab test secara mandiri di laboratorium masyarakat harus merogoh kocek hingga Rp 3 juta.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya