Utama

cegah corona pusat perbelanjaan pengunjung mall 

Tak Kuasa Larang Masyarakat ke Mal, Dinkes: Berdamai dengan Corona



Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Samarinda.
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Samarinda.

SELASAR.CO, Samarinda – Pandemi covid-19 yang masih berlangsung di Kota Samarinda tidak menyurutkan masyarakat berburu persiapan lebaran. Dua hari jelang hari raya Idulfitri 1441 H, sejumlah pusat perbelanjaan ramai dikunjungi masyarakat. Pasar tradisional hingga pasar modern jadi sasaran.

Berdasarkan pantauan media ini di sejumlah pusat perbelanjaan, bahan makanan dan pakaian adalah paling banyak diserbu pembeli. Terlihat petugas keamanan berjaga di setiap pintu masuk toko ritel pakaian, mengecek suhu tubuh setiap pengunjung yang datang.

Era Handayani (24), warga Gerilya mengaku tetap berbelanja di tengah imbauan tetap di rumah karena memang sudah tradisi membeli baju ketika lebaran. Ia mengaku takut terpapar virus, karena itu ia menggunakan masker untuk melindungi diri.

“Belanja ini kan sudah jadi tradisi. Takut sih kalau kena corona, tapi kan kita juga ikut anjuran pemerintah pakai masker dan jaga jarak. Mudah-mudahan amanlah,” ujarnya, Jumat (22/5/2020).

Sementara pengunjung lain yang tidak ingin ingin namanya disebutkan, mengaku ia memiliki tujuan lain selain berbelanja. Yaitu melepas penat karena lebih sering di rumah saja.

“Ya ini sekalian mau cuci mata aja, Mas, soalnya kita sudah dua bulanan ngga nge-mall. Ini saya baru kali ini lagi ke sini, biasanya kan bisa nonton bioskop tapi ini ngga bisa,” jelasnya.

Dihubungi terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, Ismed Kusasih mengaku tidak berdaya untuk melarang masyarakat datang ke mal atau pasar. Karena kejadian ini bukan hanya terjadi di Kota Tepian, tapi seluruh Indonesia.

“Saya kira itu susah melarang masyarakat untuk tidak datang, ya. Kita tidak hanya bicara Samarinda saja, tetapi seluruh Indonesia mal itu ramai. Tetapi perlu catatan, di Samarinda belum transmisi lokal, sehingga risikonya jauh lebih rendah, namun risiko itu tetap ada,” ujar Ismed.

Ia melanjutkan, memang Samarinda tidak menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga tidak ada larangan untuk mal dan pasar tetap beroperasi. Kendati demikian, dia meminta masyarakat untuk patuh dengan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, physical distancing dan social distancing.

Lebih lanjut, Ismed mengaku DKK Samarinda sejalan dengan arahan pemerintah pusat. Dimana masyarakat diminta untuk berdamai dengan corona, sehingga kehidupan dapat berjalan normal sedia kala.

“Cuma berdamai dengan corona itu diartikan harus saling menjaga diri dan orang lain. Saat beraktivitas di luar rumah, selalu menggunakan masker. Jaga jarak dengan orang lain, mencuci tangan. Serta hilangkan kebiasaan menyentuh wajah, mulut, hidung, bila tangan kita tidak bersih,” terang Ismed.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya