Utama

siksa bayi pemukulan penyiksaan 

Ibu Cekik Bayinya Sendiri akibat Baby Blues? Polisi Tunggu Hasil Visum



Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ipda Abdillah Dalimunthe.
Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ipda Abdillah Dalimunthe.

SELASAR.CO, Samarinda – Kepolisian Sektor Samarinda Kota masih mendalami kekerasan pada bayi malang yang menghebohkan jagat maya Kota Tepian hari-hari ini.

“Ibu bayi tersebut yang kita duga sebagai pelaku kekerasan terhadap anaknya. Setelah sorenya kami antar ke rumah sakit umum, sampai hari ini pun kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit,” ujar Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ipda Abdillah Dalimunthe, Kamis  (11/6/2020).

Ia melanjutkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak untuk mendampingi si ibu, selama penyidikan berlangsung. “Sementara hasil yang kami dapat dari sana (PPA) tindakan itu dilakukan secara spontanitas,” jelas Dalimunthe.

Pemberitaan media tentang kejadian memilukan ini mengundang banyak reaksi dari warganet. Banyak yang menduga sang ibu mengidap sindrom baby blues. Menanggapi hal itu, Dalimunthe enggan berkomentar, karena di luar kewenangan kepolisian.

“Makanya kami tetap menunggu hasil visum, kalaupun di sana tidak ada tanda-tanda kekerasan kami tetap berkoordinasi dengan UPT PPA terkait penanganan ibu ini selanjutnya,” jelasnya.

Dikutip dari laman alodokter, baby blues syndrome dapat dialami karena setelah melahirkan akan terjadi berbagai perubahan, yang dapat membuat ibu kaget. Kehadiran bayi dapat membuat ibu merasa bingung dan khawatir terkait cara merawat bayi dengan baik dan apakah mampu menjadi ibu yang bertanggung jawab.

Kekhawatiran dan kegelisahan ini pada akhirnya menyebabkan perubahan suasana hati, sulit tidur, kehilangan nafsu makan, mudah sedih, mudah marah, dan menangis tanpa alasan.

Dengan dukungan dari keluarga dan orang terdekat, baby blues syndrome dapat teratasi setelah beberapa waktu, umumnya sekitar dua minggu. Pengidap syndrome ini dapat berbagi cerita mengenai perasaan dan kegelisahan yang dialami kepada keluarga atau orang terdekat yang dipercaya. Selain itu, beri waktu kepada diri sendiri untuk beradaptasi dengan rutinitas baru yang harus dijalani, sampai akhirnya terbiasa dan bisa menyesuaikan diri dengan baik.

Diberitakan sebelumnya, Dursila (24), bukan nama sebenarnya, tega menganiaya buah hati yang dilahirkan 2 Juni lalu. Dengan sengaja, Dursila merekam aksi penganiayaan dengan mencekik dan membekap bayi tak berdosa yang baru berusia seminggu. Kejadian itu direkam sekitar pukul 9.00 Wita, lalu disebarkan di stories Whatsapp.

Dua potongan video berdurasi 11 dan 24 detik itu pun menggegerkan jagat Maya Kota Tepian pada Rabu (10/9/2020) siang. Hal tersebut dilatarbelakangi Dursila yang sakit hati karena ditinggalkan kekasih hatinya.

Penelusuran media ini, si pelaku sempat membuat stories di WhatsApp terkait kejadian itu. “Kenapa aku ga berhak bahagia, kenapa aku sial terus semenjak ga sama kamu lagi,” tulisnya. Di dua stories lainnya, ia menuliskan “Mati kamu”, dan terakhir “Aku jahat” diikuti dengan emoticon senyum.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya