Kutai Kartanegara

PPDB Online ppdb penerimaan siswa baru 

PPDB Online Gangguan, Orangtua Calon Siswa Padati SMPN 1 Tenggarong Meski Pandemi



Antrean para orangtua calon siswa karena proses PPDB di SMPN 1 Tenggarong
Antrean para orangtua calon siswa karena proses PPDB di SMPN 1 Tenggarong

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara - Terjadi antrean para orangtua calon siswa karena proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMPN 1 Tenggarong. Diketahui antrean ini terjadi lantaran pendaftaran daring (online) mengalami gangguan.

Salah seorang orangtua calon siswa, Tuti mengaku sejak pukul 7.30 Wita mendatangi SMPN 1 Tenggarong. Dia kesulitan saat melakukan pendaftaran melalui sistem daring. Sehingga, memutuskan langsung mendatangi SMPN 1 Tenggarong untuk mendaftarkan anaknya.

“Jaringannya susah, jadi nggak bisa masuk. Enak langsung gini, lebih gampang, ini sudah dapat nomor,” ujar Tuti.

Senada dengan Tuti, Kimi yang juga orangtua calon siswa baru mengaku tidak mengetahui sistem penerimaan menggunakan nomor antrean, sehingga banyak orangtua yang mengantre di luar.

“Ini dibatasi, saya nggak tau di dalam berapa, sekali masuk langsung ditutup gerbangnya, jadi kami di dalam baru dikasih nomor antrean,” kata Kimi.

Ia mengeluhkan minimnya petugas yang melayani pendaftaran karena hanya terdapat satu orang petugas, sehingga terjadi antrian panjang, bahkan sempat terjadi dorong-dorongan, karena orang tua calon siswa khawatir tidak mendapat nomor antrian. Ia pun mencoba pakai system daring, namun juga mengalami kendala jaringan.

“Karena panitianya cuma satu orang, jadi kurang terkoordinir lah. Petugas kemananan telat datangnya, jadi sempat rusuh emak-emak udah, karena nggak dapat nomor antrian tadi,” jelasnya.

Sementara itu Kepala SMPN 1 Tenggarong, Mustangirun mengakui ada gangguan pada server PPDB daring. Sehingga, terjadi antrean, karena orangtua memilih datang langsung ke SMPN 1 Tenggarong, untuk mendaftarkan anak mereka.

“Memang baru dibuka tadi, jadi ada gangguan, ada sekitar 20 menit,” ujarnya.

Terkait panjangnya antrean, ia mengatakan, pihaknya sudah menerapkan pelayanan dengan protokol kesehatan. Namun, di lapangan, para orangtua tidak bisa dikendalikan, sehingga tidak ada jaga jarak antar orangtua calon siswa.

“Kami upayakan semua berkas kami terima, kemudian dari operator yang verifikasi, besok pagi akan kami kembalikan ke orangtua,” jelasnya.

Mustangirun mengaku, pihaknya tidak menduga akan terjadi kepadatan dari para orangtua calon siswa. Dari kejadian ini, pihaknya akan melakukan evalusi pendaftaran pada tahun depan.

“Ini menjadi pelajaran kami, nantinya kami akan membuka jalur melalui loket yang lebih banyak, Tidak satu seperti hari ini,” tutupnya.

Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan

Berita Lainnya