Pendidikan

PPDB  Penerimaan Peserta Didik Baru  Tahun Ajaran 2022  Tahun Ajaran Baru DPRD Kaltim 

Samarinda dan Balikpapan Kekurangan Jumlah Sekolah Tingkat Menengah Akhir



Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub.

SELASAR.CO, Samarinda - Jumlah peserta didik baru yang melampaui kemampuan ketersediaan sarana ruang belajar, khususnya tingkat Sekolah Menengah Akhir (SMA) selalu menjadi persoalan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahunnya. Dari 10 Kabupaten/kota di Kaltim, Balikpapan dan Samarinda menjadi daerah yang paling merasakan dampak kurangnya kemampuan daya tampung sekolah negeri.

Untuk tahun 2021 saja, jumlah lulusan SMP di Balikpapan, ada 11.158 siswa. Sedangkan daya tampung SMA hanya sekitar 5.086 siswa. Kondisi ini justru berbeda dengan 8 kota/kabupaten lainnya yang justru berebutan menerima siswa karena daya tampung penerimaan siswa lebih besar.

“Karena memang di Kaltim itu, yang krusial soal PPDB dengan sistem zonasi hanya dua kota yaitu Balikpapan dan Samarinda. Sementara yang lain aman-aman saja. Hal ini karena antara sarana ketersediaan ruang belajar dengan jumlah peserta didik yang masuk itu tidak seimbang,” jelas Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub pada hari ini Sabtu (14/5/2022).

Dirinya menambahkan bahwa terbatasnya jumlah sekolah ini, ditambah masih tertanam pemikiran adanya sekolah favorit semakin membuat persoalan ini semakin besar. “Karena itu mereka berebut. Belum lagi di Samarinda itu memang ada kecamatan tertentu yang blank spot. Jadi tidak ada zonasinya,” tegasnya.

Oleh karena diperlukan solusi-solusi bijak yang dikeluarkan oleh Disdikbud Kaltim, agar persoalan ini bisa diatasi tanpa menyulitkan masyarakat.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya