Utama

Bantuan sosial bantuan sembako Isran Noor 

Penyaluran Bansos di Kaltim Terlambat, Isran: Biar Lambat Asal Selamat



Isran Noor, Gubernur Kaltim. Sumber: Humas Pemprov Kaltim
Isran Noor, Gubernur Kaltim. Sumber: Humas Pemprov Kaltim

SELASAR.CO, Samarinda - Gubernur Kaltim Isran Noor secara terbuka mengakui bahwa penyaluran Bantuan Sosial Masyarakat (BSM) yang bersumber dari APBD tahun 2020 bagi masyarakat terdampak Covid -19 di Kaltim terlambat. Menurutnya, diperlukan kehati-hatian ekstra dalam mengelola anggaran daerah termasuk penyaluran BSM.

Menurut Isran, keterlambatan penyaluran BSM disebabkan banyak faktor. Antara lain permasalahan tumpang tindih data yang menguras waktu, tenaga tim verifikasi, dan validasi data. Selain itu, BSM pada awalnya dari pemerintah pusat menyatakan tidak ada pajak dan biaya materai. Ternyata, ada biaya materai yang dibebankan kepada penerima dan dianggap korupsi atau pemotongan bantuan yang dilakukan petugas.

"Ini baru salah satu contoh dan tentunya menjadi tanggung jawab kami, karena seolah-olah bantuan dipotong,” ungkap Isran saat menghadiri Rapat Paripurna ke 11 DPRD Kaltim di Gedung D Lantai 6 DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar Samarinda, Senin (29/6/2020).

Isran mengungkapkan, perlu kehati-hatian ekstra dalam pengelolaan BSM yang bersumber dari APBD Kaltim tersebut. Hal itu penting untuk menghindari potensi terjadinya pelanggaran hukum yang dilakukan pengelola anggaran.

“Dalam pengelolaan hingga penyaluran BSM ada pendampingan Kejati, pengawalan Kepolisian, serta pengawasan KPK. Jadi kita harus ekstra hati-hati, jangan sampai ada pelanggaran aturan,” jelasnya.

Terkait adanya keluhan dari masyarakat yang mengaku belum masuk dalam daftar penerima BSM tersebut, Isran menegaskan dasar atau acuan menentukan penerima bantuan sudah jelas mengacu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.

Ini bukan kali pertama Isran mengakui keterlambatan penyaluran BSM yang bersumber dari Pemprov Kaltim. Sebelumnya, saat memberikan kata sambutan dalam penyerahan simbolis bantuan pangan kepada kabupaten/kota di Kaltim pada 23 Juni 2020 lalu, mantan Bupati Kutim ini juga terang-terangan mengakui keterlambatan penyaluran BSM oleh Pemprov Kaltim.

"Tadi waktu saya dari rumah, saya mendengar berita dari sebuah stasiun radio bahwa (Kaltim) termasuk yang telat membagikan bantuan sosial. Tadi disebutkan kalau tidak salah kurang dari 10 persen (penyalurannya)," ujar Isran.

"Jadi biar kita terlambat (membagikan bantuan) asalkan selamat. Karena yang kita lakukan tujuannya untuk kebaikan, belum tentu membuat kemaslahatan bagi kita pribadi. Biar aja terlambat engga apa-apa," tambah Isran.

Dia mengatakan, dari pengamatannya, belum ada masyarakat yang mengeluh ataupun protes di Kaltim, karena pembagian dana bantuan. "Belum ada yang memukuli kepala desa, gara-gara pembagian tidak adil. Mudah-mudahan tidak terjadi. Walaupun memang ada beberapa kepala daerah, bupati/wali kota yang bemamai (protes) kenapa jadi telat membagi. Justru itulah kita berhati-hati, data jangan sampai salah, tumpang tindih, yang disalahkan kita," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya