Utama

COVID-19 Corona rsj meninggal dunia 

Pasien Meninggal di RSJ; 3 Tahun Idap Skizofrenia, 3 Kali Rapid Hasilnya Reaktif



Situasi RSJD Atma Husada Mahakam sebelum pemakaman pasien probable
Situasi RSJD Atma Husada Mahakam sebelum pemakaman pasien probable

SELASAR.CO, Samarinda - Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam, dr Jaya Mualimin menyatakan, pasien yang meninggal dengan status probable Covid-19 ternyata mengidap skizofrenia akut sejak tiga tahun lalu. Pasien meninggal pada Rabu (15/7/2020) pukul 02.50 Wita.

Dikutip alodokter.com, skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.

"Pasien ini memang rutin (berobat) kalau tidak salah tahun 2019 masih aktif kontrol, tanggal 8 Juli kemarin sempat kontrol di rumah sakit swasta Samarinda," ujar Jaya.

Ia menuturkan, pasien pertama kali masuk rumah sakit sekitar pukul 20.30 pada Selasa (14/7/2020) malam tadi. Pasien datang dengan keluhan sesak napas dan demam tinggi. Melihat kondisi tersebut, rumah sakit langsung melakukan rapid test hingga tiga kali dan hasil semuanya reaktif.

"Kita lakukan rapid test di rumah sakit, dan hasilnya memang reaktif, setelah itu kita laporkan ke Dinkes 112 kemudian kita koordinasikan dengan tim satkes di sini. Setelah dilakukan observasi, memang keluhan sesak napasnya buruk," bebernya.


dr Jaya Mualimin, Wadir Pelayanan RSJD Atma Husada Mahakam

Awalnya pihak rumah sakit akan merujuk ke RSUD AW Sjahranie Samarinda melihat kondisi pasien yang semakin memburuk. Namun, urung dilakukan karena ruang instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit itu juga sedang penuh pasien, sehingga tetap dirawat di RS Atma.

Pada jam 12 malam pasien semakin kesulitan bernapas, terlihat dari saturasi oksigen yang mulai menurun dan dilakukan tindakan pada pukul 1.57 Wita. "Kita rawat tapi karena semakin memburuk jam 2.50 Wita pasien tidak dapat tertolong," jelas Jaya.

Berdasarkan informasi rumah sakit dari pihak keluarga, pasien diketahui tidak memiliki riwayat dari luar kota.

"Hasil rapid test keluarga tidak ada yang reaktif," pungkas Jaya.

Sementara Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Samarinda, Ifran menambahkan pasien akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Raudhatul Jannah, Jalan serayu RT 20, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda. Pemulasaran jenazah dan pemakaman dilakukan dengan protokol Covid-19 dan berdasarkan agama Kristen.

"Anggota yang kita turunkan ini sebanyak 9 orang dari BPBD, ada juga pengawalan dari teman-teman polisi dan TNI," singkat Ifran.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya