Utama

Meninggal corona Positif corona Kurva Covid-19 di Samarinda Pasien Covid-19 di Samarinda Pasien Corona di Samarinda corona di samarinda Covid-19 di Samarinda 

Kurva Covid-19 Samarinda dalam Sepekan: 82 Positif dan 5 Meninggal



Ilustrasi penanganan pasien Covid-19.
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19.

SELASAR.CO, Samarinda – Dalam kurun waktu sekitar sepekan, dari Sabtu 11 Juli 2020 hingga hari ini, Sabtu (18/7/2020), grafik Covid-19 di Samarinda tampak mengkhawatirkan. Tercatat ada penambahan kasus 82 pasien positif dan meninggal 5 orang.

“Kurva epidemiologi Samarinda memberi pengaruh yang sangat signifikan pada pola epidemiologi Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur. Dengan struktur penduduk kota samarinda yang majemuk, dan perpindahan penduduk keluar masuk antar kabupaten/kota di sekitar samarinda yang cukup tinggi, maka hal ini dapat mempengaruhi keadaan pandemi Covid-19 di kabupaten/kota di sekitar Samarinda,” terang Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismet Kosasih.


Data yang dihimpun SELASAR dari tim gugus tugas Covid-19 Kaltim dalam satu minggu terakhir, tercatat pada 11 Juli ada penambahan 31 kasus positif dengan 4 di antaranya berasal dari Samarinda. Sementara untuk kasus sembuh sebanyak 13 kasus dan 3 di antaranya dari Samarinda.

Pada 12 Juli 2020 penambahan kasus positif di Kaltim ada sebanyak 17 kasus, sementara yang berasal dari Samarinda ada sebanyak 5 kasus. Tercatat dari 5 kasus baru di Samarinda, dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Penurunan kasus harian terjadi pada 13 Juli 2020. Tercatat hanya ada penambahan 5 kasus positif baru di Kaltim, sementara Samarinda tidak mencatatkan penambahan kasus baru.

Namun pada Selasa 14 Juli 2020, angka penambahan kasus positif Covid-19 di Kaltim meningkat cukup tinggi yaitu bertambah 27 kasus positif yang 19 kasus di antaranya dari Samarinda. Semua adalah tenaga kesehatan di RSUD IA Moeis, sehingga menjadi klaster tersendiri. Sementara kasus sembuh Kaltim di hari itu bertambah 8 kasus, dengan 0 kasus sembuh di Samarinda.

Peningkatan kasus positif baru di Kaltim pun kembali bertambah pada 15 Juli 2020. Pada hari itu jumlah penambahan kasus positif Covid-19 di Kaltim sebanyak 34 kasus, yang 17 orang di antaranya tercatat di Samarinda. Sementara kasus sembuh di Kaltim pada hari itu bertambah 7 kasus, dengan 0 kasus sembuh dari Samarinda.

Meski sedikit menurun, pada 16 Juli 2020 penambahan kasus positif di Kaltim masih berjumlah puluhan, yaitu 24 kasus positif baru sementara dari Samarinda ada sebanyak 10 kasus. Pada hari itu penambahan kasus sembuh terdapat 15 kasus, dengan 0 kasus sembuh di Samarinda.

Pada hari yang sama, Samarinda pun akhirnya melampaui kasus pasien positif aktif (dalam perawatan) yang sebelumnya terbanyak ada di Balikpapan. Samarinda tercatat memiliki 65 kasus positif aktif, sementara Balikpapan dengan 57 kasus positif aktif.

Pada 17 Juli 2020, menjadi hari dengan penambahan kasus positif baru tertinggi sejauh ini. Di Kaltim tercatat ada 43 kasus positif baru, yang 18 di antaranya berasal dari Samarinda. Penambahan kasus di hari itu bersamaan dengan penambahan kasus sembuh sebanyak 18 orang di Kaltim, 1 orang di antaranya dari Samarinda.

Sementara pada 18 Juli 2020 terdapat 25 kasus positif baru di Kaltim, 9 di antaranya datang dari Samarinda. Pada hari ini Samarinda juga mencatatkan 2 kasus meninggal dengan status probable dan 1 kasus meninggal dengan positif Covid-19.

Dengan begitu, dalam kurun waktu sekitar satu minggu (11-18 Juli 2020) tercatat penambahan positif Covid-19 di Kaltim sebanyak 206 kasus. Sementara untuk penambahan kasus positif di Samarinda dalam seminggu terakhir berjumlah 82 kasus, dengan 3 kasus positif dan 2 kasus probable yang meninggal dunia. Penambahan-penambahan itu membuat kasus positif aktif di Samarinda menjadi yang tertinggi yakni 82 kasus, sementara Balikpapan di angka 60 kasus.

Menanggapi kurva ini, dokter dari Tim Surveilans Covid-19 Samarinda, Ery Wardhana mengatakan, gugus tugas menjalankan strategi melacak kontak erat semassif mungkin, karena sudah memasuki second wave.

“Jadi swabnya terfokus untuk kontak kasus positif yang berpotensi menyebarkan. Makin banyak yang ketemu, makin besar peluang kita memutus rantai sehingga kasus tidak berlarut-larut,” ujarnya.

Melihat peningkatan kasus yang terjadi secara signifikan, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi M Ishak menyebut Kaltim sedang memasuki puncak pandemi yang kedua.

“Perkembangan kasus Covid-19 yang terakhir ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Tentunya ini memberikan dampak secara epidemiolog pada Kaltim, bahwa kita benar-benar memasuki puncak pandemi yang kedua,” ujar Andi.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya