Utama
Walhi Kaltim Dijemput petugas kesehatan Positif COVID-19 Positif corona RS IA Moeis  aktivis-walhi-dan-blh aktivis-dijemput-petugas-kesehatan aktivis diduga positif Covid-19 
Pemkot Angkat Bicara, Tiga Aktivis yang Dijemput Memang Positif Covid-19
SELASAR.CO, Samarinda - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akhirnya angkat bicara terkait penjemputan tiga aktivis terkait Covid-19 di Sekretariat Walhi Kaltim, Jumat (31/7/2020) malam lalu. Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin tegas menampik tudingan ada pembungkaman dalam kejadian tersebut.
"Jangan dibilang (penjemputan paksa), paksanya harus dihilangkan. Sampai sekarang kan orangnya tidak ada lagi. Tiga orang ini kan tidak ada (di rumah sakit), pulang," ujar Sugeng ditemui di Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda Jalan S Parman, Senin (3/8/2020).
Ia pun menyangsikan, jika tiga aktivis yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut benar-benar melakukan isolasi mandiri. Sebab, walaupun melakukan isolasi mandiri harus dalam pengawasan tim kesehatan atau surveilans di daerah masing-masing.
"Jar siapa isolasi mandiri? Ikam tahu wadahnya dimana isolasi? (Kata siapa isolasi mandiri? Kamu tahu dimana tempat isolasinya?) Kalau misalnya berkeliaran dan membahayakan orang lain, ayo siapa yang bertanggung jawab," kata Sugeng.
Berita Terkait
Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin
Ia pun menegaskan, tidak ada kesalahan prosedur dalam penjemputan pasien Covid-19. Menurut Sugeng, selama ini penjemputan untuk isolasi tidak hanya dilakukan pada yang sudah terkonfirmasi tapi juga kasus suspect (terindikasi Covid-19 dan memiliki gejala).
"Minimal rapid test-nya atau IFA (Imunoflouresensi Assay)-nya positif. Tapi yang bertiga ini positif swab anti-gen, jadi bukan swab PCR," tegasnya.
Apa alasan petugas dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Samarinda melakukan penjemputan kendati ketiga aktivis tersebut tidak mengeluh memiliki gejala atau asimtomatik? Sugeng menegaskan hal ini tidak lepas dari permintaan ketua RT di lingkungan tersebut.
"Kita ini kan sebetulnya mau berbuat baik saja, masyarakat di sana gaduh. RT mengatakan bahwa 'kalian bergadang, kalian bernyanyi-nyanyi sampai jam tiga malam, kami kan tidak pernah repot. Tetapi kalau urusan Covid ini kan bukan main-main kami tidak mau,' nah pemerintah ini kan harus hadir di tengah masyarakat," ungkap Sugeng.
"Dengan adanya itu, maka kita berinisiatif mengambil mereka untuk diperlakukan lebih baik. Dikasih gizi dengan baik, dikasih makan dengan baik, dimana? Di rumah sakit," tandasnya.
Penulis: Fathur
Editor: Awan