Pendidikan

pembelajaran tatap muka Belajar online Dinas Pendidikan Kutim belajar mengajar 

Yakin Corona Tak Sampai Wilayahnya, SD di Kutim Sudah Aktif Belajar di Sekolah



SD Filial 002 Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan, sudah aktif melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
SD Filial 002 Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan, sudah aktif melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.

SELASAR.CO, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) belum mengizinkan sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka karena pademi virus corona (Covid-19). Namun, SD Filial 002 Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan, sudah aktif melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Menurut sumber SELASAR yang merupakan salah satu guru di sekolah tersebut, pihaknya memberanikan diri melaksanakan pembelajaran tatap muka, karena meyakini wabah corona tidak akan sampai ke wilayah mereka. Daerah itu dinilai jauh dari wilayah perkotaan dan bisa dibilang terpencil.

Selain itu, dalam proses belajar mengajar, pihak sekolah mengaku menerapkan standard protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, seperti menjaga jarak dan menggunakan masker.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kutim Roma Malau mengaku pihaknya belum mengetahui ada sekolah di Kutim yang sudah memulai aktivitas belajar mengajar secara langsung (tatap muka) di sekolah.

Proses belajar mengajar dengan menerapkan standard protokol kesehatan.

“Sesuai edaran kami, belum ada yang diperbolehkan melaksanakan proses belajar-mengajar secara aktif, secara tatap muka di sekolah. Saya belum tahu kalau sudah ada yang masuk kelas. Tetapi jika anak kelas satu ada yang belum bisa membaca, kami perbolehkan untuk melaksanakan belajar lima orang, bukan berarti harus satu kelas. Tapi itu pun para murid tidak ke sekolah, namun guru yang harus mendatangi para muridnya. Seperti itu,” jelasnya.

Menurut Roma, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pelatihan terkait bagaimana proses pembelajaran di rumah agar para murid bisa menerima materi pelajaran dengan baik.

“Kita sangat takut membuka proses belajar mengajar di sekolah. Karena kesehatan anak-anak lebih utama,” tegasnya.

Untuk itu, terkait adanya salah satu sekolah di Kutim yang sudah aktif melakukan pembelajaran secara tatap muka, Dinas Pendidikan akan segera berkordinasi dengan kepala sekolah dimaksud. “Kami akan segera berkomunikasi dengan baik. Karena segala sesuatu itu harus dilakukan komunikasi dua arah,” tutupnya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya