Pendidikan

Belajar online Belajar daring Internet Gratis Internet Telkom 

Sediakan Internet Gratis, Pemprov Kaltim Usulkan Anggaran Rp90 M dari APBD-P



Penandatanganan kerjasama Pemprov Kaltim dengan Telkom
Penandatanganan kerjasama Pemprov Kaltim dengan Telkom

SELASAR.CO, Samarinda - Hingga saat ini proses belajar mengajar jarak jauh masih diberlakukan di Kaltim. Hal ini merupakan salah satu bentuk antisipasi penularan virus Covid-19 di lingkungan sekolah.

Untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar ini, Gubernur Kaltim Isran Noor mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang membahas pemberian kemudahan akses jaringan internet bagi pelajar di Kaltim dalam melaksanakan sistem pembelajaran secara virtual.

“Kami berencana akan menggratiskan kuota internet bagi pelajar dan mahasiswa, anak didik di Kaltim,” sebut Isran.

Dengan mekanisme realokasi anggaran, Isran menyebut Pemprov akan bekerja sama dengan salah satu BUMN yang bergerak di bidang penyedia jaringan internet.

“Tahun ini kita ingin merealokasi anggaran perubahan untuk membantu siswa dan mahasiswa kita dengan menggratiskan kuota internet, bekerja sama dengan Telkom,” ungkapnya.

Dana cukup besar pun direncanakan akan digelontorkan untuk membiayai rencana penggratisan kuota internet bagi para pelajar ini nantinya. “Nilainya kurang lebih Rp90 miliar. Semoga bisa meringankan kesulitan anak didik kita,” imbuhnya.

Dikatakan Isran, sistem penyediaan internet gratis ini akan dievaluasi kembali untuk melihat apakah proses pembelajaran jarak jauh masih diperlukan atau tidak.

“Semoga Covid ini segera berakhir sehingga tidak lagi berlanjut (pembelajaran jarak jauh). Kalau situasi ini masih terus berlanjut akan kami lakukan evaluasi terus, itu adalah konsekuensi ketika ini ada musibah yang tidak kita ketahui,” katanya.

Terkait hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub menyebut sejauh ini pemerintah hanya berfokus pada kesehatan dan bantuan sosial. Padahal pendidikan saat ini menjadi salah satu sektor yang juga terimbas pandemi Covid-19.

“Faktanya pendidikan ini yang paling dirasakan oleh kita, dengan belajar daring akhirnya berdampak pada kualitas pendidikan kita. Bisa kita pastikan bahwa siswa yang masuk tahun ajaran 2019-2020 dan 2020-2021 pasti mengalami penurunan kualitas,” ujar Rusman Yaqub.

Hal ini dikarenakan dalam sistem pembelajaran jarak jauh terjadi keterbatasan jam pembelajaran, namun disaat yang sama kita memerlukan pembiayaan yang lebih besar pula. “Untuk biaya paket kuota internet saja, dalam satu hari bisa mengeluarkan sampai Rp50 ribu,” ungkapnya.

Saat ditanya terkait bagaimana sebetulnya mekanisme dalam penyediaan internet gratis ini, dirinya mengaku masih dalam proses perancangan. “Sistemnya itu Telkom memberikan discount (potongan harga) di atas 50 persen, tapi kita menggunakan aplikasi dari dia agar tidak tersedot pulsanya. Terkait detailnya saya belum melihat langsung bentuk kerja samanya,” pungkas Rusman.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya