Utama

orang tenggelam balita tenggelam di SKM Anak kecil tenggelam Banjir Merenggut Nyawa banjir samarinda 

Balita yang Diduga Tenggelam di Sungai Dama Belum Ditemukan



Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan proses pencarian hari kedua seorang balita yang diduga tercebur ke salah satu anak Sungai Karang Mumus (SKM). Foto: SAT Samarinda
Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan proses pencarian hari kedua seorang balita yang diduga tercebur ke salah satu anak Sungai Karang Mumus (SKM). Foto: SAT Samarinda

SELASAR.CO, Samarinda - Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan proses pencarian hari kedua seorang balita yang diduga tercebur ke salah satu anak Sungai Karang Mumus (SKM), di kawasan Kelurahan Sungai Dama, Samarinda.

"Untuk pencarian hari kedua balita tenggelam, hari ini kami sudah melakukan penyisiran manual dari titik lokasi jatuh di anak sungai di Sungai Dama. Dari pencarian di anak sungai, diduga lokasi anak terjatuh hingga ke arah Sungai Karang Mumus (SKM) tidak ada ditemukan," ujar Riqi Efendi, Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Jumat (4/9/2020).

Tim SAR Samarinda menerjunkan empat unit armada perahu karet untuk memaksimalkan proses pencarian.
"Untuk rencana operasi SAR hari kedua ini kami lakukan sampai satu kilometer, namun untuk antisipasi ada beberapa tim yang kami instruksikan melakukan penyisiran radius dua kilometer karena arus yang turun ke Sungai Mahakam ini sangat deras," tambah Riqi.

Dikatakannya, tim SAR memutuskan tidak melakukan proses penyelaman pada pencarian kali ini. Hal ini mempertimbangkan tinggi muka air yang rendah, ditambah visibilitas yang sulit.

"Kendala untuk hari ini tadi sempat cuaca mendung, kita mengantisipasi hujan, jadi kita sempat istirahat. Setelah itu arus yang cepat surut, tadi pagi sekitar jam 10 masih tinggi, namun ketika memasuki jam 1 itu sangat surut," jelasnya.

"Untuk proses pencarian di SKM ini sangat sulit, karena kita tidak bisa melakukan penyelaman. Kemarin sempat kita rencanakan melakukan penyelaman namun karena jarak pandang 0 meter jadi kami putuskan tidak melakukan penyelaman, karena pertimbangan keselamatan tim penyelam. Jadi kami alihkan dengan melakukan penyisiran di permukaan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang balita dilaporkan tercebur ke salah satu anak SKM, yang lokasinya tepat di belakang rumah neneknya. Balita tersebut bernama Rafah Ibrahim Adianto (3). Informasi ini diterima petugas seusai orangtua dan keluarga melaporkan anaknya yang hilang tersebut, pada Kamis 3 September 2020 kemarin.

Dari kronologis yang diterima SELASAR, sang bocah saat itu sedang dititipkan di rumah neneknya di Jalan Jelawat, Gang Musi, RT 11, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, lantaran orang tuanya sedang pergi bekerja.

Nenek korban menuturkan, sebelum tercebur, cucunya tersebut meminta dibuatkan makan olehnya. Usai membuatkan makan, Kholifah pun bingung karena tidak bisa menemukan keberadaan cucunya tersebut.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya