Kutai Kartanegara

tanah longsor PDAM Gangguan Pipa PDAM Bocor  IPA Kelurahan Sukarame. 

Longsor Sebabkan Pipa PDAM Bocor dan Rumah Warga Dipenuhi Lumpur Selutut



Tanah longsor menimpa Cempaka Satu yang berada tepat di simpang 3 Jalan Pattimura dan Jalan Mulawarman Kelurahan Sukarame.
Tanah longsor menimpa Cempaka Satu yang berada tepat di simpang 3 Jalan Pattimura dan Jalan Mulawarman Kelurahan Sukarame.

SELASAR.CO, Tenggarong - Sejak Sabtu pagi aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mahakam Kutai Kartanegara mengalami gangguan. Alhasil, masyarakat Kukar, khususnya wilayah Tenggarong, tidak dapat menikmati air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kelurahan Sukarame.

Kasubag Humas PDAM Tirta Mahakam Alfian Nur, mengatakan, terjadi kebocoran pipa distribusi yang berdiameter 8 dan 10 di simpang tiga Jalan Pattimura Mulawarman. Sehingga, pendistribusian air ke wilayah Tenggarong mengalami gangguan selama proses perbaikan berlangsung.

"Yang mengalami gangguan hanya wilayah Kota Raja (Tenggarong), untuk wilayah ilir dan ulu aman," kata Kasubag Humas.

Ia menjelaskan, intensitas hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari ini mengakibatkan tanah longsor di dekat pipa tersebut. Pipa pendistribusian air yang berdiameter 8 dan 10 itu pun mengalami kebocoran.

Tidak hanya itu, tanah longsor juga menimpa Asrama Polisi (Aspol) Cempaka Satu yang berada tepat di simpang 3 Jalan Pattimura dan Jalan Mulawarman Kelurahan Sukarame.

Sementara itu, menurut pengakuan seorang warga korban longsor tersebut, Sutriani, menuturkan awal mula kejadian sekitar jam 6 pagi. Ia mengaku saat kejadian itu, dirinya masih dalam keadaan tertidur. Kemudian tiba-tiba terdengar tetangga mengetuk pintu rumahnya, lalu memberitahukan bahwa ada air sangat deras mengalir dari atas bukit tepat di belakang rumahnya.

"Airnya mengalir selama 2 jam, sampai sekitar jam 9 baru mulai berhenti setelah PDAM mematikan airnya," kata Sutriani.

Pada saat kejadian itu, Sutriani mengaku hanya sempat mengamankan sedikit barang-barangnya. Untuk barang-barang yang berada di bagian belakang rumahnya, hancur tertimpa longsor. "Di belakang itu jebol, tanahnya masuk ke dalam rumah setinggi lutut kaki," katanya.

Sutriani mengaku masih trauma akibat kejadian itu. Bahkan, sampai saat ini ia mengaku tubuhnya masih merasa gemetaran, karena pada saat kejadian, ia masih berada di dalam rumah tersebut. Kini, Sutriani hanya bisa pasrah dan berharap PDAM mau bertanggung jawab atas kejadian tanah longsor yang menyebabkan bagian belakang rumahnya menjadi rusak.  "Saya harap PDAM bisa bertanggung jawab atas kejadian ini," tutup Sutriani.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya