Nasional

Sriwijaya Air  pesawat Sriwijaya Air hilang kontak pesawat hilang flight radar 24 Kepulauan Seribu  serpihan pesawat sriwijaya air 

Pernyataan Dirut Sriwijaya Air Pasca-Jatuhnya Pesawat Rute Jakarta-Pontianak



Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air.
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air.

SELASAR.CO, Jakarta - Pesawat tipe B737-500 dengan register PK-CLC milik maskapai Sriwijaya Air, hilang kontak pada 14.39 WIB saat melakukan penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak (Kalimantan Barat). Pesawat bernomor SJ-182 ini membawa 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi), ditambah 12 orang kru (6 kru aktif dan 6 ekstra crew). Pesawat dipastikan jatuh di area antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Dalam keterangan persnya, Jefferson Irwin Jauwena, Dirut Sriwijaya Air mengaku prihatin atas kejadian jatuhnya Sriwijaya SJ-182. 

“Kami sangat prihatin dengan kejadian yang kami alami dalam peristiwa SJ-182 ini. Kami berharap semua rekan-rekan sekalian membantu proses pencarian agar berjalan baik dan lancar. Dan kita berharap semua dalam keadaan baik,” ujarnya di Posko Crisis Center Sriwijaya SJ-182 pada malam hari ini, Sabtu (9/1/2021). 

Pihak Sriwijaya, dikatakannya, telah membuka dua posko yaitu di Pontianak dan Jakarta, sebagai pusat informasi bagi keluarga. 

“Kami juga sudah menyiapkan posko dengan dibantu oleh pihak KP2. Satu posko di sini dan satu posko lagi di Pontianak yang ada di kantor kami,” terangnya.

“Yang kami akan lakukan adalah pendampingan semaksimal mungkin kepada pihak keluarga, dan tentunya kami bekerja dengan koordinasi yang sangat ketat dengan pihak terkait dalam proses pencarian SJ-182 ini,” pungkasnya. 

Sementara sebelumnya Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati, menyampaikan kronologi sebelum terakhir kontak dengan pesawat pada pukul 14.40 WIB. 

“Ada pun kronologi kejadian SJ-182 take off pada pukul 14.36 WIB; pada pukul 14.37 Wita melewati 1.700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta approach; pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti standard; pada pukul 14.40 WIB Jakarta approach melihat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke arah barat laut; oleh karenanya ATC menanyakan untuk melaporkan arah pesawat; tidak lama kemudian dalam hitungan detik pesawat hilang dari layar radar,” ungkapnya.

Hingga saat ini armada kapal dari berbagai pihak yang terlibat dalam pencarian pun telah diterjunkan. Armada yang dikerahkan adalah Kapal KTLT (Kemenhub), satu kapal karet dan dua sea rider (Basarnas). Selain itu juga KRI Lalat, KRI Kurau, KRI Siwar, KRI Cut Nyak Dien dari TNI AU. Serta enam Kapal Polair dari Polda Metro Jaya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya