Kutai Kartanegara

Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong  Lapas Perempuan di Tenggarong Positif COVID-19  Positif Covid-19 di Lapas 

Ratusan Orang di Lapas Perempuan Tenggarong Terkonfirmasi Positif Covid-19



Kalapas Perempuan Kelas II A Tenggarong, Sri Astiana.
Kalapas Perempuan Kelas II A Tenggarong, Sri Astiana.

SELASAR.CO, Tenggarong – Sebanyak 136 warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan 16 petugas Lapas Kelas II A Tenggarong terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu diungkapkan Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong, Sri Astiana.

Asti mengatakan, terpaparnya warga binaan Lapas Perempuan kemungkinan besar berawal dari warga binaan yang dirawat di RSUD Aji Muhammad Parikesit. Warga binaan tersebut dirawat selama satu minggu karena ada masalah dengan kesehatan.

"Setelah pulang ke lapas dengan protokol kesehatan, kami lakukan isolasi mandiri," ujar Asti.

Namun, pada saat itu warga binaan tersebut tidak mengalami keluhan sama sekali. Sepulang dari rumah sakit, pihak lapas juga sudah melakukan rapid tes antibodi.

"Jadi kami lakukan tes dan hasilnya non-reaktif, sejak itu kami masukan ke dalam blok hunian untuk pelaksanaan isolasi mandiri selama dua minggu," katanya.

Selama berjalan isolasi mandiri, yang bersangkutan tetap berada di blok isolasi mandiri. Namun ada salah satu warga binaan di blok yang berbeda mengalami keluhan sakit, dan setelah dilakukan rapid tes, ternyata hasilnya reaktif.

"Tapi tidak satu kamar dengan warga yang diisolasi tadi, berbeda kamar," kata Asti.

Menindaklanjuti kasus tersebut, Kalapas mengambil tindakan agar semua warga binaan yang ada di lapas segera dites swab secara bertahap.

"Dari 364 WBP, yang terkonfirmasi positif 137 WBP, tapi satu WBP dinyatakan sembuh, dan saat ini 136 WBF yang terkonfirmasi positif," terang Asti.

Kemudian, seluruh petugas yang ada di Lapas Kelas II A Tenggarong juga dilakukan tes swab. Ada 66 petugas dites, dan total yang dinyatakan positif ada 20 orang.

"Dan 4 orang dinyatakan sembuh, 2 orang sudah melaksanakan tugas, dan 2 orang di mes atlet juga sudah dinyatakan sembuh," jelasnya.

Sedangkan warga binaan yang hasil tes swabnya sudah keluar, dengan hasil yang negatif atau non-reaktif, maka warga binaan tersebut dievakuasi dan dipindahkan ke Lapas Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Samarinda yang berada di Tenggarong.

"Jadi WBP saat ini ada 104 yang berada di LPKA, karena kita evakuasi dan status mereka adalah negatif," katanya.

Ia pun menyebutkan saat ini sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan secepatnya akan bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan untuk meminta agar ada posko kesehatan di Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong.

"Mudah-mudahan juga ketemu dengan Plh Bupati, untuk kita Koordinasikan agar ada posko kesehatan, karena di sini tidak ada dokter, perawat hanya ada satu orang, jadi ya kita 24 jam hanya itu saja yang bergerak," terangnya.

Sebenarnya, secara rutin Lapas Perempuan Kelas II A dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar sudah melakukan penyemprotan disinfektan. Selain itu ia juga menyebutkan, selama setahun ini WBP juga tidak ada berinteraksi dengan orang luar. Tetapi dalam kurun waktu, sekitar hari raya kemarin sampai sekarang pihak lapas ada telah memfasilitasi WBP dengan layanan titipan makanan.

"Jadi kemungkinan hal-hal terpaparnya kita tidak bisa memastikan dimana, karena memang tidak bisa di duga dan tidak nampak untuk kita," tutupnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya