Kutai Kartanegara

Jembatan di Anggana  pembangunan jembatan DPRD Kukar 

DPRD Kukar Minta Pembangunan Jembatan di Anggana Segera Direalisasikan



Komisi III DPRD Kukar menggelar RDP bersama OPD.
Komisi III DPRD Kukar menggelar RDP bersama OPD.

SELASAR.CO, Tenggarong - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta beberapa kepala desa di Kecamatan Anggana. Rapat tersebut digelar di Ruang Banmus, pada Senin (24/5/2021).

Ketua Komisi III DPRD Kukar, Andi Faisal, mengatakan, rapat ini digelar untuk membahas perencanaan pembangunan jembatan di Desa Anggana, Kecamatan Anggana. Perencanaan pembangunan jembatan ini sudah lama diajukan oleh Pemerintah Desa Anggana.

"Kami sudah memporsikan luar biasa Anggana ini, tapi realisasinya sampai bulan Mei ini belum ada tanda-tanda pembangunan itu," ujar Andi.

Untuk melakukan percepatan pembangunan jembatan tersebut, maka rapat ini salah satu solusinya, agar semua bisa terkomunikasi dengan baik. Mulai dari desa, kecamatan, OPD teknis, sampai ke jajaran pemangku kebijakan.

"Karena jembatan ini menjadi objek vital yang menghubungkan ke beberapa desa yang ada di Kecamatan Anggana," kata Andi.

Selain itu, di Anggana juga terdapat makam salah satu pendiri Kutai Kartanegara. Makam itu banyak didatangi oleh para ulama dari berbagai daerah untuk berziarah.

"Bahkan kemarin pun kita bingung, pas kita ingin ziarah enggak ada jembatannya," ujarnya.

Padahal untuk anggaran pembangunan jembatan di Anggana sudah diajukan sejak pengesahan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD), pada bulan Desember 2020 lalu.

"Nilainya Rp 15 miliar, kecil aja nilainya dibandingkan sumbangsih Anggana yang luar biasa triliunan. Jadi kita ironi jika ini tidak selesai," ucap Andi.

Andi menyebutkan, kewenangan pembangunan jembatan ini ada di tangan eksekutif atau OPD terkait, yakni Dinas Pekerja Umum (PU) . Oleh sebab itu ia mendesak agar pembangunan ini segera dialaksanakan secepatnya.

"Kenapa kita minta cepat, karena biasanya bulan sembilan sampai dua belas, itu memasuki musim hujan. Jadi bisa mengganggu aktivitas pembangunan tersebut," jelas Andi.

Sementara itu, Kepala Desa Anggana, Nordiansyah, mengatakan, pembangunan jembatan ini harus segera diwujudkan. Dengan adanya jembatan tersebut, akan mempengaruhi dampak ekonomi bagi masyarakat Anggana. Terlebih jembatan itu juga menjadi jalan penghubung ke beberapa desa di Kecamatan Anggana. Yakni, Desa Sidumulyo, Handil Terusan, Kutai Lama dan Sungai Meriam. Sementara ini, masyarakat hanya menggunakan kapal feri untuk menuju ke desa tersebut.

"Kalau ke Muara Badak lewat situ juga dekat, artinya jalur itu sangat dibutuhkan sekali. Kalau memang tidak dibutuhkan, ngapain kami ngotot-ngotot minta itu, apalagi mintanya sudah puluhan tahun," ujar Nordiansyah.

Ia pun menyebutkan, jika pembangunan ini tidak segera dilaksanakan, maka seluruh kepala desa yang ada di Anggana akan menurunkan masyarakatnya untuk melakukan aksi demo di pusat pemerintahan Kutai Kartanegara. Karena pengajuan pembangunan jembatan di Anggana ini sudah lama diajukan, bahkan kepala desa yang sebelum-sebelumnya juga sudah mengajukannya.

"Jika di bulan Juli tidak ada kegiatan, kami akan langsung naik ke Bupati untuk meminta pembangunan jembatan tersebut. Kalau perlu kita minta masyarakat kami datang ke Kukar," tutup Nordiansyah.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya