Utama

Kampus Melati SMA 10 Samarinda SMA Melati Yayasan Melati 

Kampus Baru Belum Siap, SMAN 10 Sudah Diminta Kosongkan Gedung oleh Yayasan Melati dan Gubernur



Kawasan Gedung SMAN 10 Samarinda.
Kawasan Gedung SMAN 10 Samarinda.

SELASAR.CO, Samarinda - Pada hari ini, Sabtu (5/6/2021) diduga terjadi upaya pengosongan gedung SMAN 10 Samarinda di Jalan HAM Rifaddin, Kecamatan Loa Janan Ilir. Aksi pembukaan paksa gembok pintu sebuah gedung dilakukan oleh beberapa orang. Lalu, meja-meja yang ada di dalam gedung tersebut dikeluarkan.

Dikonfirmasi Selasar terkait hal itu, Kepala SMAN 10 Samarinda, Sutrisno, membenarkan kabar tersebut. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi di gedung asrama. Pihak Yayasan Melati datang meminta untuk segera mengosongkan gedung. 

“Dalam gedung itu kebetulan ada meja yang baru kami beli, beserta pakaian-pakaian anak-anak asrama yang juga ikut dikeluarkan. Asrama memang saat ini dalam kondisi kosong, karena selama pandemi pembelajaran dialihkan dengan sistem daring,” jelas Sutrisno. 

Selain itu, pihak yayasan juga telah menurunkan foto-foto dan pajangan yang berkaitan dengan SMA 10 Samarinda dari dalam gedung kantor guru. Dari penjelasan yang diterima oleh pihak sekolah, aksi pengosongan gedung ini berdasarkan disposisi yang dikeluarkan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor. 

“Intinya mereka meminta agar kami segera pindah dari kawasan kampus A SMAN 10 Samarinda ke kampus B di Jalan Perjuangan,” jelasnya.

Namun, dikatakan Sutrisno, hingga kini gedung yang ada di kampus B SMAN 10 Samarinda belum siap untuk digunakan. Sampai saat pihaknya pun mengaku belum menerima informasi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim terkait disposisi tersebut.

“Saya sebagai kepala sekolah menunggu dikoordinasikan dan seharusnya ada surat perintah. Yang kami pikirkan itu adalah siswa kami. Kalau masalah aset dan gedung itu bukan ranahnya kepala sekolah,” tuturnya.

Pihak SMAN 10 Samarinda pun akan segera melapor kepada Kepala Disdikbud Kaltim, untuk melakukan koordinasi atas langkah yang akan diambil kedepannya. Dirinya pun berharap ada solusi terkait persoalan ini.

“Saat ini total ada 700 orang siswa yang terdaftar menggunakan kampus A SMAN 10 Samarinda, sementara gedung yang tersedia di Kampus B yang ada itu nampaknya belum cukup untuk menampung jumlah pelajar yang ada,” terangnya.

KLAIM LAKSANAKAN DISPOSISI GUBERNUR

Dari surat yang ditujukan pihak yayasan kepada media ini, disposisi yang diklaim dari gubernur tersebut adalah pesan tulisan tangan, yang ada di dalam surat Disdikbud Kaltim dan ditujukan kepada Gubernur Kaltim. Inti dalam surat tersebut yaitu menyarankan penundaan pemindahan SMAN 10 Samarinda dari kampus A ke Kampus B.

Berikut Disposisi yang diterima Selasar dari pihak Yayasan Melati:

Ditemui secara terpisah, Ketua Yayasan Melati, Murjani, menjelaskan kronologi sebelum mereka meminta SMAN 10 Samarinda untuk mengosongkan gedung. Menurut Murjani, disposisi dari gubernur tersebut dikeluarkan sejak 13 Mei 2021. Disposisi tersebut berbunyi ‘segera pindahkan walaupun kampus B belum memenuhi syarat’.

“Namun hingga 4 Juni belum ada pergerakan sama sekali. Kami ini kan sebenarnya membantu tugasnya Kadis untuk memindahkan SMAN 10 Samarinda sesuai dengan disposisi dari gubernur,” ucap Murjani.

Ia menjabarkan, pihaknya menerima informasi adanya disposisi tersebut terhitung pada 17 Mei 2021. Namun mereka baru bersurat resmi kepada Disdikbud Kaltim untuk menanyakan keabsahan disposisi tersebut pada 31 Mei 2021.

“Dan mereka menjawab bahwa disposisi tersebut adalah asli. Pihak Disdikbud Kaltim pun menyampaikan bahwa mereka telah menyampaikan isi disposisi tersebut kepada kepala sekolah,” tuturnya.

Namun menurut pihak yayasan, pengurus SMAN 10 Samarinda tidak memiliki niatan untuk berpindah ke kampus B, karena tidak melakukan persiapan apapun terkait pemindahan ini. Sementara pihaknya menyebut yayasan juga diburu waktu untuk menyiapkan waktu ajaran baru. Yayasan Melati diketahui berencana melakukan renovasi besar-besaran di area sekolah yang mengalami kerusakan.

“Karena itu kami kembali mengeluarkan surat pemberitahuan terkait rencana perbaikan gedung ini. Surat ini kami kirimkan 2 Juni 2021. Namun setelah kami tunggu hingga 3 Juni 2021 surat ini pun tidak digubris oleh kepala sekolah. Sehingga tanggal 4 Juni 2021 saya pun melakukan pergerakan. Yang kami lakukan yaitu turun bersama beberapa karyawan yayasan ke SMAN 10 Samarinda, untuk mengecek apa-apa saja yang perlu kita perbaiki,” jabarnya.

Sementara itu dikonfirmasi soal pengeluaran barang-barang SMAN 10 Samarinda dari dalam gedung, pihak yayasan memang membenarkan hal tersebut. Namun dirinya menyebut pengeluaran dilakukan secara teratur. “Kami minta disaksikan oleh pihak SMAN 10 Samarinda. Mereka pun kami bebaskan untuk merekam. Kami siapkan karung betul-betul, dan barang anak-anak yang masih ada tertinggal di dalam asrama kami masukan dalam karung itu baru kami berikan label namanya. Jadi begitu pemilik barang datang, mereka tinggal angkat barang itu,” jelasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya