Kutai Timur

Pabrik semen Pembangunan pabrik semen Pabrik semen di Kutim Lowongan Pekerjaan Lowongan Pekerjaan Pabrik Semen DPRD Kutim Kobexindo Cement 

Wakil Rakyat Perjuangkan Tenaga Lokal Bekerja di Kobexindo Cement



Wakil rakyat asal Bengalon dan Kaliorang perjuangkan tenaga lokal bekerja di Kobexindo Cement.
Wakil rakyat asal Bengalon dan Kaliorang perjuangkan tenaga lokal bekerja di Kobexindo Cement.

SELASAR.CO, Sangatta – Dua politisi yang berasal dari sisi kiri dan kanan wilayah operasi PT Kobexindo Cement, yakni Kecamatan Bengalon dan Kecamatan Kaliorang, sepakat agar manajeman memberdayakan potensi yang dimiliki oleh warga sekitar kaki Gunung Sekrat. Baik tenaga kerjanya maupun kontraktor yang mendukung kegiatan operasi.

Hal itu diungkapkan oleh Masdari Kidang, politisi Berkarya dari Dapil II yang meliputi Bengalon, Rantau Pulung, Teluk Pandan dan Sangatta Selatan, serta Adi Sutianto politisi Golongan Karya dari Dapil IV dengan wilayah Kaliorang, Kaubun, Karangan, Sangkulirang dan Sandaran. Mereka menyampaikan aspirasi masyarakat itu saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT. Kobexindo Cement pada (16/6/2021).

Menurut Adi, dirinya dan masyarakat mendukung adanya investasi di Kutai Timur. Khususnya dengan berdirinya pabrik semen di desa Selangkau dan desa Sekrat. Namun, pihak investor dalam hal ini Kobexindo juga perlu melihat potensi yang ada di sekitar wilayah operasi.

“Banyak pemuda yang memiliki potensi untuk direkrut sebagai pekerja, harapannya itu dipergunakan dengan baik. Begitu juga dengan kontraktor lokal, banyak yang mampu membeli alat berat. Cuma tinggal dikomunikasikan saja, berilah peluang bagi kami terutama orang lokal sehingga tidak ada konflik sosial,” tegas Adi.

Sementara itu Masdari Kidang mengingatkan Kobexindo dan rekanannya yang saat ini tengah bekerja di lapangan, bahwa hadirnya investor di Kutai Timur berkat adanya dukungan dan izin dari masyarakat. Oleh sebab itu, setelah izin didapat maka seharusnya tuan rumah juga menjadi tuan di daerahnya sendiri. Jangan sampai hanya menjadi penonton.

“Banyak orang kita yang bisa bekerja kalau hanya sekelas operator, jadi tak seharusnya cari tenaga kerja dari luar daerah bahkan luar negeri China sana. Orang kita mampu kok,” tambah Kidang.

Keduanya tidak mengharapkan anak-anak yang berada di depan mata operasinya Kobexindo terlantar, lantaran tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan kerja.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya