Kutai Kartanegara
TikTok Taman Tenggarong Taman Kota Raja Tenggarong Joget TikTok Viral Video TikTok 
Jika Tak Minta Maaf, Tiga Perempuan Viral di Taman Tenggarong akan Diberi Sanksi Sosial
SELASAR.CO, Tenggarong - Beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan tiga perempuan, yang belum diketahui identitasnya, tengah asyik berjoget TikTok di atas tanaman hias Taman Kota Raja Tenggarong, Kutai Kartanetara (Kukar). Video tersebut pun ramai diperbincangkan oleh warga Tenggarong.
Kepala Satpol PP Kukar, Fida Hurasani, sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh ketiga perempuan dewasa tersebut. Harusnya, mereka mengerti bahwa tanaman itu tak seharusnya diinjak-injak karena bisa rusak.
Fida pun menuturkan, bahwa apa yang dialakukan ketiga perempuan tersebut bisa dikenakan sanksi sosial. Misalnya, yang bersangkutan disuruh melakukan pekerjaan yang positif. Hal itu dilakukan untuk memberi efek jera agar yang bersangkutan tidak mengulangi perbuatan tersebut.
"Tugas dari Satpol PP menegakkan perda dalam konteks non-yustisial, artinya tidak sampai peradilan. Kalau saya pribadi biarin hukum sosial saja," ujar Fida.
Berita Terkait
Ia menjelaskan, sebenarnya keberadaan Satpol PP di Taman Kota Raja itu berkenaan dengan Covid-19. Satpol PP bertugas memberikan imbauan kepada para pengunjung agar jangan ada kerumunan. Hanya saja, pihak pengelola taman meminta bantuan kepada Satpol PP untuk menjaga aset yang belum diserahkan kepada pemerintah daerah tersebut.
"Itu kan masih tahap pengerjaan proyek finishing, pihak pengelola minta bantu jagakan dan kita pun tidak keberatan. Pada saat kita berada di sana memberikan imbauan tentang Covid, kita juga sekaligus untuk mengingatkan jangan menginjak tanaman-tanaman hias yang ada di sana," jelas Fida.
Menurutnya, jika yang bersangkutan mau mengklarifikasi untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada publik, maka permasalahan ini sudah selesai.
"Kalau dia mau tenar main TikTok di sana, ya dia juga harus tenar juga mengakui kesalahan yang dia buat, biar jadi pelajaran bagi dia," kata Fida.
Agar hal serupa tak terulang lagi, ia pun memilih untuk mengevaluasi secara internal. Sehingga anggota yang bertugas di lapangan bisa lebih fokus lagi untuk melakukan pengawasan.
"Saya enggak mau lagi di sana ada kekosongan anggota, walaupun anggota yang di lokasi ingin melakukan patroli. Biar nanti satu atau dua orang tetap bertahan, anggota lainnya keliling memberikan imbauan di daerah bawah jembatan dan di jembatan ulinnya," tutup Fida.
Penulis: Juliansyah
Editor: Awan