Kutai Kartanegara

Pemerkosaan Percobaan Pemerkosaan Korban Percobaan Pemerkosaan Tokoh Desa Kupang Baru  Desa Kupang Baru 

Guru Honorer Jadi Korban Percobaan Pemerkosaan oleh Anak Tokoh Desa di Muara Kaman



Ilustrasi
Ilustrasi

SELASAR.CO, Tenggarong - Seorang guru honorer di salah satu Sekolah Dasar (SD) Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), menjadi korban percobaan pemerkosaan, pada Kamis pagi (17/6/2021).

Dony Setio Budi, selaku kuasa hukum korban, menceritakan, pada saat itu korban berinisial BA (25) sedang mnegenakan baju di dalam kamarnya. Kemudian datang seorang laki-laki berinisial AS (25) mengetuk pintu dan memanggil nama suami korban, dengan maksud untuk membeli es batu.  Mendengar suara tersebut, korban pun langsung keluar mendatanginya.

"Waktu itu dia (korban) sendiri, karena suaminya lagi ke hutan mencari kayu bakar untuk bahan bakar kompor," ujar Dony.

Korban pun kemudian masuk ke dalam rumah menuju ke dapur, bermaksud untuk mengambilkan es batu yang ingin dibeli oleh AS. Pada saat korban membuka kulkas, ia terkejut karena AS tiba-tiba ada di belakangnya.

"Korban ini langsung disergap dan dibekap mulutnya, saat itu korban sempat melawan hingga korban dan AS jatuh ke lantai," ujarnya.

Pada saat jatuh di lantai, posisi korban terlentang, pelaku pun langsung menduduki dan membekap korban. Kemudian pelaku memukul bagian perut dan dada korban yang menyebabkan korban hampir pingsan. Namun, Korban terus memberontak dan melawan, dengan cara menggigit tangan pelaku sampai akhirnya korban bisa melarikan diri.

"Korban lari ke lapangan bola sambil teriak minta tolong," terang Dony.

Setelah itu, datang dua orang warga yang menolong. Korban pun langsung menceritakan, bahwa dia akan diperkosa oleh seorang anak tokoh Desa Kupang Baru. Bahkan ia juga sempat diancam akan dibunuh jika terus memberontak. Mendengar hal itu, warga pun langsung melaporkannya ke ketua RT setempat.

"Warga sempat mencari pelaku, tapi sudah lari pelakunya, sandalnya aja yang ketinggalan," kata Dony.

Korban pun sudah melaporkan ke Polsek Muara Kaman atas kejadian yang ia alami. Namun, akibat kejadian tersebut, korban saat ini mengalami trauma dan sering sesak napas pada malam hari. Korban pun harus kehilangan pekerjaannya, lantaran korban tidak berani lagi kembali ke rumah dinas yang ia tinggali bersama suaminya.

"Jadi dia pindah ke Kota Bangun, padahal sudah 4 tahun jadi guru honor, mana suaminya juga serabutan, terus dia berhenti karena trauma diancam mau dibunuh. Karena pelaku ini sering juga buat masalah, ditakuti juga kan di kampung," jelas Dony.

Dony pun meminta pihak kepolisian agar bertindak tegas terhadap pelaku. Karena perbuatan pelaku diduga melanggar pasal 285 KUHP, tentang percobaan pemerkosaan dengan kekerasan serta mengancam.

"Tadi saya sudah ke Polsek, memastikan bahwa pelaku sudah ditahan. Dia anak salah satu tokoh di sana, cuma saya gak bisa sebutkan namanya," tutup Dony.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya