Pariwara

dprd kaltim Seno Aji kebocoran data publik 

Seno Aji: Pejuang Petani yang Resah Kebocoran Data



Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kalimantan Timur, Seno Aji.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kalimantan Timur, Seno Aji.

SELASAR.CO, Samarinda - Pemerintah diminta segera mengeluarkan klarifikasi resmi, terkait kebocoran data publik. Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kalimantan Timur, Seno Aji, menanggapi ribut-ribut jual beli data publik. Temuan praktik jual beli 127 juta data pribadi warga negara ini sudah cukup menjadi alasan pemangku kepentingan di sektor itu segera berbenah. Menurut Seno–sapaan karibnya, kasus yang ditengarai kebocoran data ini bukan hal baru. Sudah berkali-kali terjadi. Dan sudah sejak lama. Sudah sering pemerhati dunia siber maupun orang-orang dari lembaga non pemerintah menyampaikan pesan kewaspadaan.

“Bahwa hati-hati dengan database kependudukan kita, baik itu data e-KTP, BPJS, atau pun program yang baru-baru ini digunakan menangkal potensi penularan COVID-19 secara masif bagi pelaku perjalanan, yaitu e-HAC. Ini memang rawan dibobol. Atau diambil pihak lain,” jelas Seno.

Yang disayangkan, sejauh ia mengikuti perkembangan isu itu, hingga kini belum ada keterangan resmi yang detail dari pemerintah. Misal penjelasan kenapa data yang diduga dari BPJS Kesehatan itu bisa bocor dan jatuh ke tangan yang tak bertanggung jawab, belum ada. Kementerian Komunikasi dan Informasi baru sebatas memblokir situs yang dicurigai menjual data-data publik tersebut. Yakni situs Raid Forums. “Jadi menurut saya pemerintah harus lebih konsen dan berhati-hati lagi. Karena tidak mustahil data-data kita digunakan intelijen asing. Yang mana hal itu dapat mengancam keamanan negara,” ujar Seno Aji.

Politisi yang berkarir di Partai Gerindra, hingga kini didapuk menjadi Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kaltim di partai berlogo kepala burung garuda itu. Mendampingi seniornya Andi Harun, yang menduduki posisi ketua DPD.

Seno Aji memang cukup lama di Partai Gerindra. Ia sudah terbilang senior di lingkaran partai politik besutan Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan itu. Khususnya di DPD Kaltim. Seno bergabung sejak 2010. Dan memulai karirnya dari bawah. Mengurus partai dari posisi paling bawah. Setelah sembilan tahun berkecimpung di dunia politik, baru ia merasa cukup matang, dan memberanikan diri terjun ke gelanggang pemilihan anggota legislatif daerah. Seno berangkat dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV Kutai Kartanegara, dan langsung merebut satu kursi di Karang Paci. Bermodal sedikitnya 11 ribu pemilih yang menjadi konstituennya, pada 2019 itu ia terpilih, dan dilantik bulan September menjadi anggota Komisi III, yang membidangi urusan pembangunan dan perawatan infrastruktur. Seperti bidang bina marga, cipta karya, pengairan, tata kota, lingkungan hidup, perumahan rakyat, energi, pertambangan dan sebagainya.

Tetapi dalam perjalanan selanjutnya, Andi Harun, yang duduk sebagai wakil ketua dewan, terpilih menjadi Wali Kota Samarinda, akhir tahun lalu. Dan dilantik pada Februari 2021 ini. Maka terjadi kekosongan kursi wakil ketua. Harus dilakukan perubahan komposisi. Seno Aji, dilihat oleh Partai Gerindra, layak menggantikan. Maka ia didapuk menjadi ketua secara resmi pada Maret 2021 lalu.

Bicara perjuangan, suami Wahyu Herna Ningsih ini tak mau muluk-muluk. Tidak jauh-jauh dari posisi awal yang dijabat di parlemen daerah. Yakni bidang infrastruktur.

Ia sudah bertekad, memperjuangkan kebutuhan dasar masyarakat itu. Bahwa, menurutnya, harus ada perbaikan infrastruktur secara menyeluruh di Kalimantan Timur. Terutama yang menghubungkan daerah-daerah terpencil. Dan sebisa mungkin itu dilakukan dalam waktu dekat. Bapak tiga anak ini juga berbicara soal kesejahteraan masyarakat. “Terutama saat ini, dengan adanya pandemi Covid-19. Banyak yang kehilangan mata pencaharian. Ini yang kita dorong, supaya masyarakat ini bisa bangkit melalui program-program Pemerintah Provinsi,” tutur Seno Aji.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya