Mahakam Ulu

obat covid-19 Cadangan Obat Agustinus Teguh Santoso Kasus Covid-19 di Mahulu positif corona di mahulu 

Cadangan Obat di Mahulu Aman, Suplai Segera Sampai



Ilustrasi.
Ilustrasi.

SELASAR.CO, Ujoh Bilang – Melonjaknya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat beberapa waktu terakhir ini berdampak pada penggunaan obat-obatan secara masif dan berpotensi membuat stok menipis. Beruntung hal itu tidak terjadi di Mahulu.

Kepala Dinas Kesehatan P2KB drg Agustinus Teguh Santoso mengatakan, tren menipisnya obat-obatan seperti antiviral hampir terjadi di semua kabupaten atau kota di Kaltim, begitu juga Mahulu.

“Menipisnya obat antiviral ini tidak hanya terjadi di Mahulu, tetapi hampir terjadi di semua kabupaten dan kota lainnya,” ujar Teguh, Selasa (27/7).

Namun, dirinya masih bersyukur Mahulu memiliki cadangan obat yang jumlahnya terbilang lumayan dan masih bisa diandalkan hingga pengiriman berikutnya. “Kami bersyukur masih memiliki cadangan obat, hingga saat ini masih bisa dikatakan mampu menanggulangi kasus di akhir-akhir ini,” tambah Teguh.

Pemkab Mahulu mengambil langkah-langkah antisipasi. Selain mengharapkan kiriman dari buffer stock provinsi, daerah termuda ini membuat sendiri untuk persediaan tambahan. Jalur pengadaan dibuat melalui penggunaan APBD.

“Opsi tambahan lainnya, kita juga sudah mengadakan obat antiviral, kita sudah mulai pesan dari Juni dengan penggunaan dana APBD,” sebut Teguh.

Obat-obatan tersebut belum sampai pada saat ini karena ada kendala dari pedagang besar farmasi (PBF), tentang stoknya yang juga kosong. Namun, teguh menyebut baru menghubungi kembali kepada PBF dan menemui titik terang terkait obat-obatan yang dibutuhkan itu.

“Sudah saya cek barusan tadi PBF-nya, dan sudah ada jawaban bahwa dalam minggu ini mereka sudah mulai menyuplai. Nanti jumlah obat-obatan yang akan datang sekitar 6 ribu tablet antivirus dan ini bersumber dari APBD kita,” jelas Teguh.

Sementara itu, Pemkab Mahulu tetap meminta bantuan dari buffer stock provinsi meskipun jumlahnya terbatas. Sebab, juga berbagi dengan sembilan kabupaten/kota lainnya di Kaltim.

Mahulu juga lebih diuntungkan karena masih memiliki pilihan seperti pengadaan obat-obatan yang dilakukan. Teguh berharap obat tersebut cepat sampai, sehingga ketersediaan obat tidak mencapai level mengkhawatirkan.

“Syukur kami melalui dua jalur, baik provinsi maupun jalur pengadaan. Memang jalur pengadaan ini sempat stagnan, karena PBF belum bisa mengirimkan lantaran kendala kekosongan. Saya cek dalam minggu ini sudah mulai dikirim mereka. Moga-moga ini betul terealisasi, sehingga ketersediaan stok kita bisa dinyatakan aman,” harapnya.

Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan

Berita Lainnya