Utama

RS Korpri Pembangunan RS Korpri DPRD Kaltim 

Rawan Banjir, RS Korpri di Sempaja Dibangun dengan Bentuk Panggung



Sidak Komisi III DPRD Kaltim ke lokasi pembangunan RS Korpri.
Sidak Komisi III DPRD Kaltim ke lokasi pembangunan RS Korpri.

SELASAR.CO, Samarinda - Komisi III DPRD Kaltim melakukan sidak di empat proyek pembangunan gedung oleh Pemprov Kaltim pada hari ini, Selasa (14/9/2021). Salah satu proyek pembangunan yang menjadi lokasi sidak adalah pembangunan RS Korpri di Jalan Wahid Hasyim I, Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda Utara.

Dalam tinjauan ini terdapat dua persoalan yang menjadi sorotan para anggota dewan. Pertama, terkait potensi bertambah parahnya banjir di kawasan tersebut. Seperti diketahui gedung dengan biaya pembangunan Rp 43 miliar ini didirikan di kawasan rawan banjir.

"Karena kita mendengar aspirasi dari masyarakat bahwa dengan adanya bangunan-bangunan baru ini akan memperparah banjir. Karena itu kami kunjungi di tahap awal pematangan lahan ini," ujar anggota Komisi III DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry.

Selain persoalan lokasi yang rawan banjir, Komisi III DPRD Kaltim juga mempertanyakan progres pembangunan rumah sakit. Dari hasil peninjauan di lapangan, proyek yang ditargetkan rampung akhir Desember 2021 ini baru pada tahap pematangan lahan. Sementara waktu pengerjaan menyisakan waktu kurang lebih 4 bulan.

"Kami juga masih meragukan (pembangunan tepat waktu). Tapi karena mereka punya schedule, jadi kami akan melakukan pengawasan berlanjut dengan meminta jadwal pengerjaan yang telah mereka buat," tambahnya.

Terkait persoalan banjir, pihak kontraktor mengaku sudah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mencegah semakin parahnya persoalan banjir di area itu. Disampaikan Erik Hermanus selaku Projects Manager Pembangunan RS Korpri, konstruksi gedung akan menggunakan bentuk panggung. Pihak kontraktor mengklaim bahwa dengan sistem ini tidak akan mengubah apalagi memperparah kondisi banjir di area Sempaja.

"Dalam pembangunan ini kami tidak merubah sebenarnya, pengurukan tanah ini hanya metode kerja saja. Kita pakai tanah keras di lapisan pertama yang rata dengan jalan. Sehingga saat banjir tidak menjadi lumpur ketika dilakukan pemancangan," jabarnya.

Dalam perencanaan pembangunan, lantai satu gedung akan berdiri 120 cm dari permukaan jalan. Sehingga lahan di bawahnya akan tetap kosong. "Hanya dikasih pembatas saja, meski begitu kami siapkan paralon sehingga memungkinkan air untuk keluar masuk. Kami juga siapkan sumur resapan di sekeliling bangunan," ungkapnya.

Dirinya pun meyakini pembangunan akan selesai pada akhir Desember 2021 mendatang. Karena pembangunan saat ini masih sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dalam perencanaan. Dalam pengerjaan proyek ini pihaknya memperkerjakan 15 orang staf dan 120 orang pekerja konstruksi.

"Kami optimis kami akan selesai (tepat waktu). Kita punya action plan dan master schedule, jadi dengan pengerjaan yang cepat kami tidak mengurangi mutu beton. Sampai saat ini kami masih sesuai dengan jadwal yang ada," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya