Kutai Kartanegara

Bunuh Diri Gantung Diri Ditemukan Tewas Tewas Gantung Diri Depresi 

Pria Loa Duri Gantung Diri di Kebun Karet karena Depresi



Evakuasi jenazah dari lokasi penemuan.
Evakuasi jenazah dari lokasi penemuan.

SELASAR.CO, Tenggarong - Warga Desa Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar) dihebohkan penemuan mayat seorang laki-laki gantung diri di kawasan kebun karet, pada Rabu (5/1/2022). 

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Loa Janan, Iptu Aksaruddin Adam, mengatakan, bahwa pria yang ditemukan gantung diri itu berinisial RR (46). Pria itu pertama kali ditemukan oleh MSR (21), yang merupakan anak laki-laki pria tersebut.

"Jadi awalnya ditemukan oleh keluarganya. Kan dicari, karena semalam dia enggak pulang," ujar Aksaruddin.

Lokasi ditemukannya pria gantung diri tersebut berada di kawasan kebun karet yang tidak jauh dari rumahnya sendiri.  Saat ditemukan, posisi RR sedang tergantung dan tidak mengenakan baju, hanya memakai celana pendek warna biru. Kemudian matanya tertutup dengan baju yang diikatkan di kepalanya. Tak hanya itu, kemaluan pria itu juga sempat mengeluarkan darah.

"Iya, sperma kadang sampai keluar. Biasanya kita temukan ini kalau mayat sudah berapa jam, itu semut menggigit di kemaluannya, itu biasanya mengeluarkan darah. Matanya ditutup sendiri, sampai saat ini tanda kekerasan tidak ada ditemukan," terang Aksaruddin.

Menurut keterangan keluarga, pria tersebut selama sebulan ini sering mengeluh karena sakit-sakitan, hingga membuat dirinya menjadi depresi. Bahkan, dia juga diistirahatkan dari perusahaan tempat dia bekerja. 

"Dia merasa tidak sehat gitu, akhirnya dari perusahaan juga enggak suruh dia kerja dulu, istirahat," sebut Aksaruddin.

Pihak keluarga juga menyebutkan, bahwa pria itu merupakan sosok orang yang baik. Karena dari riwayatnya juga tidak pernah bermasalah dengan orang lain. Keluarga pria itu juga sudah ikhlas dengan kejadian ini dan tidak akan mempermasalahkannya. Bahkan, istri pria itu juga sudah membuat pernyataan secara tertulis yang ditandatangani dengan materai 10.000 yang menyatakan, bahwa pihak keluarga tidak akan mempersoalkan kejadian ini. Surat pernyataan itu juga diketahui oleh anak-anaknya.

"Makanya dari situ keluarga menolak untuk dilakukan visum mendalam maupun otopsi," tutup Aksaruddin.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya