Kutai Kartanegara
Penerima Bansos  Bansos  Bantuan Sosial  Dinsos Kukar  BRI  Bank Rakyat Indonesia 
Sempat Terkendala, Akhirnya Bansos Rp3,4 Miliar di Kukar akan Segera Disalurkan
SELASAR.CO, Tenggarong - Dinas Sosial (Dinsos) Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tenggarong tengah melanjutkan pembahasan terkait penyaluran sejumlah bantuan sosial (bansos) yang belum terealisasi pada tahun 2021 lalu. Lanjutan Rapat tersebut digelar di Kantor Dinsos Kukar, pada Kamis (6/1/2022).
Sebelumnya rapat koordinasi ini telah dilaksanakan pada Senin (4/1/2022). Namun, dalam rapat tersebut, pembahasan penyaluran bantuan kepada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) tidak menemukan jalan keluar. Sehingga, harus ditunda dan dilanjutkan pada hari ini.
Kepala Dinsos Kukar, Hamly, mengatakan, dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan hari ini masih membahas permasalahan penyaluran bantuan sosial yang tidak terealisasi di tahun 2021. Dimana, hal itu disebabkan kurangnya komunikasi antara Dinsos Kukar dan pihak penyalur, yaitu BRI Cabang Tenggarong. Sehingga, menyebakan sejumlah bantuan sosial tidak bisa tersalurkan 100 persen pada tahun 2021. Selain itu, wilayah kerja BRI tidak semuanya berada di setiap desa di Kukar. Hal itu yang menjadi kendala kenapa penyaluran bantuan itu tidak terealisasi dengan maksimal.
"Ternyata setelah bertemu pihak BRI, kita sama-sama memiliki kelemahan. Tapi pada dasarnya dengan membangun komunikasi ini kami bisa menyelesaikan kelemahan itu," ujar Hamly.
Berita Terkait
Dari hasil rapat hari ini, Dinsos dan BRI Cabang Tenggarong telah sepakat untuk secepatnya merealisasikan sejumlah bantuan yang belum tersalurkan tersebut. Dimana, ada 3 Jenis bantuan dari program Kementerian Sosial (Kemensos) yang belum terealisasi 100 persen.
Yakni, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ada 598 KPM yang belum tersalurkan. Kemudian dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako sebanyak 7.003 KPM, dan dari program BPNT Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebanyak 15.671 KPM. Nilai total bantuan yang belum terealisasi di tahun 2021, yakni Rp 3,4 miliar. Saat ini para KPM tersebut sudah mengetahui, bahwa bantuan itu sudah bisa diambil melalui E-warung atau agen BRIlink yang telah tersedia di kecamatan maupun desa.
"InsyaAllah sore ini akan kami laporkan ke pak Sekda untuk progres ini. Ke depannya kami akan membangun komunikasi yang lebih baik lagi," sebutnya.
Ia pun mengimbau kepada KPM agar segera mengambil bantuan tersebut. Karena batas waktu pengambilan bantuan itu hanya sampai 15 Januari 2022 mendatang.
"Kita sepakat tanggal 14 sudah kita close dan kita pastikan KPM itu sudah menerima semua. Pendamping kita juga akan menginformasikan kepada Kades dan RT untuk menyampaikan kepada KPM agar segera datang ke E-warung terdekat, supaya bisa terealisasi. Sehingga realisasinya bisa naik," kata Hamly.
Agar hal ini tidak terulang kembali, Dinsos Kukar dan BRI Cabang Tenggarong telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan baik. Selain itu, Dinsos Kukar juga telah menyarankan kepada BRI Cabang Tenggarong untuk menambah pendamping untuk memfasilitasi KPM yang ada di Kukar. Sehingga, penyaluran bantuan bisa terealisasi dengan cepat.
"Kita berkomitmen, bahwa ini masalah bersama. Bukan masalah BRI, bukan juga masalah Dinsos. Tapi ini masalah bersama yang harus dipecahkan," tutur Hamly.
Sementara itu, Asisten Manajer Mikro BRI Cabang Tenggarong, Tatak Ewo Mujiono, mengatakan, memang ada kendala teknis yang terjadi di lapangan. Sehingga penyaluran bantuan tidak bisa terealisasi 100 persen. Disebutkannya, kendala tersebut adalah letak geografis wilayah Kakar yang sangat luas dan tidak semua agen BRIling berada di semua desa. Selain itu, tidak seluruh desa juga memiliki jaringan internet. Kemudian ada KPM juga yang tinggalnya berada di pelosok-pelosok desa. Sehingga, kurangnya informasi yang diterima oleh KPM terkait penyaluran bantuan tersebut.
"Hal itu yang membuat penyaluran bantuan tidak berjalan cepat dan merata," kata Mujiono.
Agar bantuan ini bisa terealisasi dengan cepat, BRI Cabang Tenggarong akan segera berkoordinasi dengan pemerintah desa di Kukar untuk membantu menginformasikan terkait penyaluran bantuan tersebut. Ia mengakui, pihaknya memiliki keterbatasan tenaga di lapangan.
"Jadi kami bisa dibantu semuanya, ini cuma kendala di lapangan," tutup Mujiono.
Penulis: Juliansyah
Editor: Awan