Kutai Timur

BBM Naik  Harga BBM Naik  Demonstrasi  Unjuk Rasa Mahasiswa  Unjuk Rasa Kenaikan BBM  Harga Pertalite 

Mahasiswa di Kutim Tolak Kenaikan BBM, Pemkab Kutim Siap Sampaikan Tuntutan Mahasiswa ke Presiden



Pengunjuk rasa langsung diterima oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Sekkab Kutim Rizali Hadi, Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan dan Kapolres Kutim AKBP Anggoro Wicaksono.
Pengunjuk rasa langsung diterima oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Sekkab Kutim Rizali Hadi, Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan dan Kapolres Kutim AKBP Anggoro Wicaksono.

SELASAR. CO, Sangatta - Rutusan Mahasiswa dari berbagai Organisasi Mahasiswa dan Perguruan Tinggi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada Senin (5/9/2022) menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Kutim.

Beberapa organisasi mahasiswa yang melakukan demo antara lain PMII, GMNI, HMI dan sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa kampus seperti STAIS, STIENUS, dan STIPER, serta kelompok mahasiswa lainnya.

Dalam orasinya para pengujuk rasa menuntut dibatalkannya kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM). Bahkan dalam demo tersebut, mahasiswa mengajak pemerintah daerah untuk bergabung dengan mahasiswa melakukan penolakan kenaikan harga BBM.

Selain itu, para pengunjuk rasa juga menyuarakan tuntutan isu lokal daerah Kutim. Yakni, mendorong pemerintah menyejahterakan tenaga pendidik di Kutai Timur, terutama di desa-desa, lalu mendesak pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur.

Saat melakukan demo di Kantor Bupati, para pengunjuk rasa langsung diterima oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Sekkab Kutim Rizali Hadi, Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan dan Kapolres Kutim AKBP Anggoro Wicaksono.

Mendengar tuntutan mahasiswa, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyatakan, masalah kesejahteran guru atau pendidik, sudah diselesaikan pemerintah, sejak dua tahun lalu, dengan menaikkan tunjangan mereka. Sementara untuk infrastruktur, sementara akan dikerjakan, baik tahun ini maupun tahun akan datang.

Terkait dengan masalah kenaikan BBM, Ardiansyah mengakui, jika pemerintah daerah, tidak punya kewenangan dalam urusan BBM. Bahkan, untuk kepentingan kebutuhan BBM, untuk menambah kuota BBM, Pemkab Kutim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan berusaha menyurat ke PT Pertamina agar kuota bisa ditambah.

“Jadi, kalau urusan BBM, sebaiknya mahasiswa menyampaikan aspirasinya ke Gubernur, sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat. Kalau kesejahteran pendidikan, itu sudah dilakukan Pemkab Kutim dengan menaikkan tunjangan guru,”Tuturnya

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengaku siap untuk memfasilitasi dan menyampaikan tuntutan para gabungan organisasi kemahasiswaan kepada Presiden Repoblik Indonesia.

"Sebentar lagi kamu juga akan melakukan rapat secara virtual dengan sejumlah kementrian," bebernya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya