Ragam

Investasi Smelter Nikel  Smelter Nikel Smelter Nikel di Pendingin DPRD Kaltim 

Tak Diinformasikan Soal Investasi Smelter Nikel di Pendingin, Dewan akan Panggil DPMPTSP Kaltim



Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono.

SELASAR.CO, Samarinda - Langkah interupsi diambil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono, saat rapat paripurna di gedung DPRD Kaltim pada Selasa (2/11/2022). Terdapat beberapa poin yang disampaikan dalam interupsinya tersebut, salah satunya terkait dengan adanya informasi terkait pembangunan smelter nikel di daerah Pendingin, Sanga-sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Usai rampungnya agenda paripurna, pria yang akrab dengan panggilan Tiyo ini kemudian menjelaskan kepada awak media terkait apa yang mendasari dirinya melakukan interupsi tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya belum lama ini menerima keluhan dari masyarakat sanga-sanga terkait jalan rusak. Kerusakan jalan ini belakangan ditengarai akibat dilalui kendaraan berat yang membawa material pembangunan smelter nikel di daerah Pendingin.

“Saya ada dikirimi warga terkait ada demo jalan rusak karena dilewati kendaraan proyek pembangunan smelter. Hal ini banyak ditanyakan warga ke Komisi II DPRD Kaltim,” ujarnya.

Tiyo menyampaikan bahwa pembangunan smelter itu adalah investasi yang masuk dalam PSN (Proyek Strategis Nasional). Namun yang ia pertanyakan, DPRD Kaltim tidak pernah diajak berkomunikasi terkait rencana pembangunan smelter dengan nilai investasi triliunan rupiah tersebut.

“Jadi kami akan panggil nanti Kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kaltim, untuk kemudian menanyakan bahwa apakah benar ada proses pembangunan smelter. Selain itu dan beberapa juga yang menyampaikan bahwa di situ ada tenaga kerja asing,” jelasnya.

Politisi partai Golkar ini juga akan mempertanyakan soal keuntungan yang akan diterima daerah dengan berdirinya smelter tersebut, karena belakangan ia juga menerima informasi pembangunan dilakukan di atas lahan milik Pemprov Kaltim.

“Sistem kerjasamanya bagaimana, dan lain sebagainya, kemudian bagaimana masalah ketenagakerjaan, bagaimana peran pemprov Kaltim, bagaimana peran masyarakat Kaltim, dan apa yang didapat. Ini tentu perlu kita pertanyakan bersama,” tanyanya.

Meski begitu ia memastikan bahwa dewan tidak alergi terhadap investasi. Karena selama ini Kaltim juga telah banyak menerima investasi baik itu dari dalam dan luar negeri.

“Mulai dari China, Australia, dan negara-negara lainnya. Ini yang perlu kami perdalam, jangan sampai DPRD tidak tahu apa-apa. Karena ini masuk ke dalam ranah Komisi II, kami akan memanggil segera dinas-dinas terkait untuk menanyakan hal ini,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya