Kutai Timur

pemkab kutim Fakutas Kedokteran Universitas Mulawarman Fakutas Kedokteran Unmul Unmul Fakutas Kedokteran 

Masih Kekurangan Dokter, Pemkab Bakal Kuliahkan Anak Asli Kutim di Kedokteran



Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang.
Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang.

SELASAR.CO, Sangatta – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) hingga saat ini masih dikabarkan kekurangan tenaga Dokter. Akibatnya dua Rumah Sakit Tipe D, masih kekurangan tenaga. Apalagi tahun depan akan Kembali dibangun di Kecamatan Muara Wahau.

Karena itu, Pemkab Kutim kini sedang mencari putra putri terbaiknya untuk dibiayai kuliahnya di fakutas Kedokteran Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda

“Setelah kami keliling mengadakan musyawarah Perencanaan pembangunan (Musrembang) di 18 kecamatan, yang kami jumpai tenyata kita telah membangun tiga unit rumah sakit pratama (RS Tipe D). Tapi, ketiga RS ini masih kekurangan tenaga kersehatan seperti dokter, termasuk perawat. Jangankan dokter spesialis, dokter umum saja masih kurang,” Kata Wakil BUpati Kutim Kasmidi Bulang, dua hari yang lalu.

Untuk itu, ke depan, diakui pihaknya telah mengambil keputusan untuk mengelontorkan biaya kulia bagi anak-anak asli Kutim yang memamg mampu dari segi akademik untuk mengikuti pendidikan kedokteran di Unmul, dengan biaya penuh dari Pemkab Kutim, dangan syarat kembali ke Kutim untuk mengabdi nantinya.

“Kita sudah komunikasi dengan kades-kades, untuk mencari anak yang memang mampu dari segi akademik untuk kulia kedokteran di Unmul. Untuk itu, Pemkab dalam waktu dekat akan menandatangani MOU dengan Unmul, untuk program tersebut,” katanya.

Meskipun sudah memastikan akan menyekolahkan beberapa orang untuk jurusan kedokteran di Unmul, namun Kasmidi belum memutuskan berapa orang yang akan dibiayai.  “Kita lihat saja dulu, berapa yang akan direkrut,” katanya.

Disebutkan,  kebijakan ini diambil karena memang sulit untuk mendatangkan dokter , apalagi dokter spesialis.  Karena dokter spesialis, ada juga yang banyak tuntutan, mulai dari fasilitas, termasuk mobil hingga gaji yang tinggi. “Kalau warga asli Kutim yang kita biayai, harus kembali mengabdi di Kutim, sekaligus membangun daerah ini sendiri,” katanya.

Sekedar diketahui, saat ini Pemkab telah membangun Rumah Sakit pratama. Pertama di Sangkulirangm itu sudah jalan, namun dokter masih kurang.  RS sangkulirang diperuntukkan untuk mencover kecamatan di pesisir Kutim. Kemudian RS Pratana Rantau Pulung, telah selesai, namun juga kekurangan dokter. Terakhir, telah dibangun RS Pratama di Muara Bengkal, namun  belum beropersi karena juga keurangan tenaga, meskipun peralatan sudah lengkap, siap operasi. Sementara tahun depan, akan kembali dibangun RS Pratama di Muara Wahau, yang tentu juga butuh tenaga .

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya