Ragam
Sekprov Kaltim  Sentra Analitik Data Diskominfo Kaltim 
Sekprov Kunjungi Ruang Sentra Analitik Data
SELASAR.CO, Samarinda - Saat berkunjung ke Kantor Diskominfo Kaltim, Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengusulkan agar data-data yang diinput dilakukan secara tematik. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar data-data yang diinput dan dianalisis, dapat dikelompokkan dengan tema tertentu yang sesuai dengan prioritas pembangunan daerah.
Menurut Sri Wahyuni, data-data yang dimasukkan harus dikelompokkan sesuai dengan tema tertentu yang menjadi prioritas pembangunan daerah, seperti misalnya tema tentang penanganan kemiskinan, yang datanya berasal dari Bappeda dan Dinas Sosial, serta transformasi ekonomi dari pertanian dan pariwisata. Dengan demikian, ketersediaan analisis data dapat disesuaikan dengan kebutuhan daerah, dan pemenuhan input datanya akan lebih berfokus pada prioritas persoalan yang dihadapi.
Tim IT Platform Sentra Analitik Data, Erick Karya Nugraha, setuju dengan usulan penginputan data secara tematik tersebut. Menurutnya, penginputan data secara tematik akan lebih lengkap, daripada terlalu banyak data namun bolong-bolong. Sentra Analitik Data sendiri bertujuan untuk penguatan informasi agar pemerintah daerah dapat mengimplementasikan kebijakan berbasis data, sehingga usulan tersebut sejalan dengan tujuan tersebut.
Sentra Analitik Data merupakan ruang kerja kolaboratif untuk seluruh Perangkat Daerah (PD). Output suatu PD adalah input dari PD lainnya. Oleh karena itu, diperlukan saling kerja sama dan keterkaitan antar perangkat daerah di internal pemerintah provinsi. Erick juga menjelaskan bahwa platform Sentra Analitik Data ini adalah perwujudan dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE, yang sifat kerjanya berdasarkan metadata dan point and shoot. Selain itu, data yang ada dalam platform ini dilengkapi dengan analisis geospasial berbasis peta sehingga dapat mendeteksi langsung kevalidan data berdasarkan lokasi.
Berita Terkait
Turut hadir dalam kesempatan itu Adi Humaidi selaku Communication and Partnership Indonesia Indicator. Ia menjelaskan terkait Intelligent Media Analytics (IMA) yang merupakan platform artificial intelligence untuk menganalisis isu di media. Hal ini penting bagi instansi pemerintahan dalam mengcounter isu-isu negatif maupun hoaks yang sering beredar secara daring.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan