Ragam
Bank Dunia  Isran Noor ke Sao Paulo Brazil  CO2eq  Program FCPF-CF  Sisa Penurunan Emisi Karbon  Isran Noor  Penurunan Emisi Karbon  Isran ke Hutan Amazon 
Sekda Sri Wahyuni Paparkan Hasil Kunjungan Gubernur ke Brasil Terkait Dana Karbon
SELASAR.CO, Samarinda - Pada Sabut 6 Mei 2023 lalu Gubernur dengan didampingi Sekda Prov Kaltim Sri Wahyuni melakukan kunjungan ke Brasil. Sepulangnya kegiatan tersebut Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni memberikan penjelasan terkait tujuan dari hasil kunjungan tersebut. Sri mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan Brasil dan Kongo, telah melakukan program kunjungan untuk belajar tentang pengurangan gas emisi karbon. Program ini diselenggarakan oleh Bank Dunia, dan difasilitasi sepenuhnya oleh Bank Dunia.
“Tiga negara ini dipandang Bank Dunia sebagai negara yang cukup berhasil mempertahankan ekosistem dan pengurangan gas emisi karbon,” jelas Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni juga menekankan pentingnya adanya mekanisme pasar yang kompetitif untuk perdagangan karbon, terutama dengan adanya perusahaan-perusahaan besar yang berminat untuk membeli karbon dengan harga tinggi. Namun, ia menegaskan bahwa mekanisme ini harus mempertimbangkan tutupan lahan yang dimiliki oleh masing-masing negara.
“Kita perlu mekanisme pasar yang kompetitif untuk perdagangan karbon. Ada juga perusahaan yang berani membeli karbon dengan harga tinggi, tetapi karbonya dia bawa datanya. Artinya itu akan mengurangi jumlah tutupan lahan kita,” tegas Sri Wahyuni.
Berita Terkait
Sri Wahyuni juga menyampaikan bahwa hasil dari program kunjungan tersebut akan diikuti oleh pertemuan tingkat teknis diharapkan akan membahas tentang tenaga ahli yang dibutuhkan untuk penghitungan dan pemeliharaan luasan karbon hutan, manajemen dana karbon, serta mekanisme perdagangan karbon yang lebih baik.
Saat ini, nilai perdagangan karbon sebesar 5 dolar per metrik ton karbon, dan dengan kontrak 22, Kaltim berhasil memperoleh 110 juta dolar dari penjualan karbon yang sudah diverifikasi. Namun, masih ada 8 juta metrik ton karbon yang belum dinilai. Sri Wahyuni menambahkan bahwa apabila harga perdagangan karbon naik menjadi 20 dolar per metrik ton, maka nilai dari sisa karbon yang dimiliki oleh Kaltim juga akan meningkat.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan