Utama

Tabung Gas 3 Kg  Gas 3 Kg  Kelangkaan Gas  Tabung Gas 3 Kg Langka  gas elpiji 3 kg  Gas Elpiji 

Pertamina Samarinda Sebut Pangkalan Boleh Jual Gas Subsidi ke Pengecer, Namun Terbatas



Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga, Ayub Ritto.
Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga, Ayub Ritto.

SELASAR.CO, Samarinda - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) di Samarinda masih menjadi permasalahan yang belum teratasi. Masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas bersubsidi tersebut di pangkalan maupun pengecer. Bahkan, ada yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Menanggapi hal ini, Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga, Ayub Ritto, memberikan beberapa penjelasan terkait penyaluran gas elpiji 3 kg di Samarinda. Ia mengatakan, Pertamina hanya bertugas menyalurkan gas elpiji subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas).

"Kenapa angkanya turun? Kuota yang nentukan pemerintah dari Dirjen Migas, bukan kami (Pertamina). Kami ini badan usaha milik negara, kalau kita berusaha tentu kita ingin jual sebanyak-banyaknya. Tapi karena keuangan negara terbatas, kita hanya dikasih jatah yang subsidi itu misal angkanya 100. Tapi kebutuhan masyarakat itu 200. Kalau cukup 100 kita salurkan lebih tidak diganti. Jadi yang nentukan kuota bukan Pertamina," ujar Ayub dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/6/2023).

Ayub menambahkan, kuota gas elpiji subsidi setiap tahunnya ditentukan berdasarkan data kebutuhan BBM dan Gas yang diminta dari setiap daerah. Data tersebut kemudian diolah oleh pemerintah sesuai dengan kemampuan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kami tidak memotong, barang itu bunyinya SK dari Dirjen Migas. Kalau dibilang kuotanya terbatas, itu barang subsidi pasti terbatas. Kenapa angkanya berkurang karena ditetapkan pemerintah, kami Pertamina fungsinya hanya menyalurkan," tuturnya.

Ia juga menegaskan, Pertamina melarang pangkalan menjual gas elpiji subsidi 3 kg kepada pengecer, karena hal itu melanggar aturan dan merugikan masyarakat yang berhak mendapatkan elpiji bersubsidi. Ia meminta masyarakat untuk melaporkan jika ada pangkalan yang kedapatan menjual gas elpiji subsidi kepada pengecer.

"Kalau ada pangkalan yang kedapatan menjual gas elpiji subsidi kepada pengecer, Pertamina akan memberikan sanksi berupa pemutusan hubungan usaha (PHU) dan surat peringatan kepada agen penyalur. Tolong tunjukkan pangkalan mana yang menjual di atas HET, kasih kita, pasti kita tindak. Tapi kalau yg menjual di atas HET itu adalah pengecer, kita tidak bisa tindak," tegasnya.

Untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg, Ayub mengatakan, Pertamina telah menambah pasokan ke pangkalan selama lebaran lalu. Selain itu, Pertamina juga menyediakan Bright Gas 5,5 dan 12 kg sebagai alternatif bagi masyarakat yang tidak mendapatkan gas elpiji subsidi.

"Kalau barang subsidi pasti terbatas. Solusinya bagaimana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kami sediakan Bright Gas 5,5 dan 12 Kg. Semua pangkalan nanti, yang jualan warna hijau (melon) kita minta jualan Bright Gas," ucapnya.

Ayub juga mengungkapkan rencana Pertamina untuk menerapkan sistem pembelian gas elpiji 3 kg dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Hal ini bertujuan untuk memastikan subsidi tepat sasaran dan menghindari penimbunan stok di rumah tangga.

"Kita lagi mempersiapkan seperti pembelian solar yang harus pakai QR, nanti LPG 3 Kg itu pakai NIK. Kita lagi data sekarang. Prosesnya, Semua agen harus mendata pangkalan, nantinya semua orang yang membeli harus sampaikan NIK nya berapa. Nanti NIK nya terdata ketahuan sama kita satu nik bisa beli berapa. Wajar tidak. Namanya subsidi tepat LPG 3 Kg,” tambahnya.

Ia mengaku bahwa proses pendataan ini telah berjalan saat ini. Database dari pemerintah pun telah diterima oleh pertamina. Jika data ini sudah tersedia, nantinya warga bisa langsung melakukan pembelian di pangkalan.

Sebagai informasi, sebelumnya media ini juga menerima laporan terkait kuota gas elpiji subsidi Samarinda dari Pertamina. Disampaikan PT Pertamina Patra Niaga, melalui Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, menjelaskan bahwa perusahaan telah menyalurkan kuota gas elpiji sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk wilayah Kalimantan, khususnya Kota Samarinda.

Dalam pernyataannya, Arya Yusa Dwicandra mengungkapkan bahwa kuota gas elpiji 3 kilogram untuk tahun 2023 di Kota Samarinda sebanyak 8,9 juta tabung. Pada bulan Mei lalu, PT Pertamina Patra Niaga telah menyalurkan sekitar 4 juta tabung. Meskipun sebenarnya kuota yang seharusnya disalurkan pada bulan Mei adalah 3,6 juta tabung, tetapi jumlah yang disalurkan mencapai lebih dari 400 ribu tabung atau 10 persen di atas kuota tersebut. “Penambahan ini wajar terjadi setiap tahun, terutama setelah Hari Raya Idul Fitri, karena ada peningkatan konsumsi gas elpiji 3 kilogram oleh masyarakat,” ujar Arya pada hari ini Kamis, 16 Juni 2023 lalu.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya