Ragam

BPPSDMP Kaltim Pelatihan Agribisnis Padi DPTHP Kaltim  SDM Pertanian  Rini Susilawati 

BPPSDMP Gelar Pelatihan Agribisnis Padi untuk Aparatur Penyuluh Kabupaten/kota Se-Kaltim



SELASAR.CO, Samarinda - Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mendukung sektor pertanian di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), UPTD Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kaltim menyelenggarakan pelatihan agribisnis padi tingkat menengah bagi aparatur Penyuluh Kabupaten/kota Se-Kaltim. Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam produksi padi di Indonesia, termasuk rendahnya produktivitas dan kualitas hasil panen, serta kesulitan dalam memasarkan hasil panen para petani.

Kepala UPTD BPPSDMP Kaltim, Tri Ida Kartini, mengungkapkan bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk pembinaan dan pelatihan SDM Pertanian. Pelatihan yang dilaksanakan merupakan yang kelima dari tujuh pelatihan yang direncanakan untuk tahun 2023, yang seluruhnya didanai oleh APBD Provinsi Kaltim. Fokus pelatihan kali ini adalah Agribisnis Padi Tingkat Menengah bagi Aparatur Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim.

"Dalam pelatihan ini, para peserta akan banyak diajarkan terkait dengan on farm dan off farm, serta bagaimana mengatasi permasalahan dampak perubahan iklim yang ada di sektor pertanian," ujar Tri Ida Kartini, pada hari ini Senin (24/7/2023). Selain itu, latar belakang pelatihan ini adalah pentingnya peran tanaman padi sebagai sumber pangan utama bagi masyarakat Indonesia dan sebagai sumber penghasilan utama bagi para petani. Meskipun demikian, produksi padi di Indonesia masih mengalami kendala, dan untuk itu diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para petani dalam mengelola agribisnis tanaman padi secara efektif dan efisien.

Tujuan dari pelatihan ini, sebagaimana disampaikan oleh Tri Ida Kartini, adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang teknik budidaya yang efektif dan pemasaran hasil panen yang baik. Dengan demikian, diharapkan para peserta dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan usaha pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani, serta menjaga keberlanjutan produksi padi di Indonesia.

Plh Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kaltim, Rini Susilawati, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan beberapa hal penting kepada para peserta. Ia menekankan bahwa para penyuluh pertanian yang hadir dalam pelatihan harus mampu menghadapi tantangan dalam mengelola bisnis padi di Kaltim. “Mereka harus berfokus pada peningkatan kemampuan produksi beras secara berkesinambungan, sesuai dengan permintaan pasar dan preferensi konsumen,” harapnya. 

Rini Susilawati juga mengungkapkan pentingnya peran Kaltim sebagai penyedia pangan, khususnya beras. Data dari BPS tahun 2022 menunjukkan bahwa ketersediaan beras di Kaltim sebesar 230 ribu ton, sementara kebutuhannya mencapai 350 ribu ton per tahun. Dengan perkiraan jumlah penduduk yang terus meningkat, seperti dengan adanya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kaltim diharapkan akan memerlukan lebih banyak pasokan pangan, termasuk beras.

Selain itu, Rini Susilawati juga menyebutkan bahwa para peserta pelatihan akan melakukan kunjungan lapangan ke Loa Kulu di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang merupakan salah satu sentra padi di Kaltim. Hal ini merupakan upaya untuk mengenalkan para peserta pada berbagai kondisi dan realitas di lapangan, serta memperkuat pemahaman mereka dalam mengelola agribisnis tanaman padi.

Pelatihan agribisnis padi tingkat menengah ini diikuti oleh 30 dari seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang terdiri atas Samarinda 3 peserta, Kutai Timur 8 peserta, Paser 5 peserta, PPU 3 peserta, Berau 2 peserta, Kutai Barat 2 peserta, Mahakam Ulu 3 peserta, dan Kutai Kartanegara 4 peserta. Mereka akan diberikan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan mengenai agribisnis tanaman padi untuk meningkatkan kinerja mereka dalam tugas dan fungsi di bidang pertanian.

Pelatihan dilaksanakan selama 7 hari, mulai tanggal 23 hingga 29 Juli 2023, di UPTD BPPSDMP Sempaja Jalan Thoyib Hadiwijaya Kalimantan Timur. Para peserta akan mendapatkan materi dari berbagai pihak, termasuk dari Universitas Mulawarman Fakultas Pertanian, Balai Pelatihan Pertanian Lampung, UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Kalimantan Timur, dan UPTD Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Provinsi Kalimantan Timur.

Diharapkan, pelatihan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi para petani dan masyarakat Indonesia secara umum, serta mampu meningkatkan profesionalisme dan kompetensi para penyuluh pertanian di wilayah Kaltim. Selain itu, upaya ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkuat sektor pertanian dan memastikan ketersediaan pangan di masa depan.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya