Ragam

Dinas Pariwisata Kaltim Ekonomi kreatif Pengembangan Ekonomi Kreatif  Dispar Kaltim 

Dinas Pariwisata Kaltim Ungkap Potensi dan Kendala Ekonomi Kreatif



SELASAR.CO, Samarinda - Berbagai tantangan dan peluang ekonomi kreatif di Kalimantan Timur (Kaltim) diungkapkan oleh Dinas Pariwisata Kaltim. Dua aspek tersebut akan menjadi acuan dalam menetapkan kebijakan pembangunan lima tahun ke depan.

Awang Khalik, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kaltim, menjelaskan kondisi pengembangan ekonomi kreatif di Kaltim yang masih jauh dari harapan.

“Pertama, produk kita belum memiliki daya saing yang tinggi. Proses produksi masih kurang efisien, dan biaya produksi juga mahal,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa peluang ekspor langsung dari Kaltim belum dimanfaatkan secara optimal. Terutama pelabuhan teluk Balikpapan yang merupakan pelabuhan ekspor.

“Eksportir belum memanfaatkan peluang ini secara maksimal,” ucapnya.

Selanjutnya, ia menyoroti UMKM yang ada di Kaltim. Menurutnya, UMKM ini sering berubah-ubah. Banyak di antara mereka yang tidak memiliki modal yang cukup, sehingga sulit untuk mengembangkan pasar mereka.

“Kemampuan dan keterampilan pelaku ekraf dalam mengelola usaha mereka juga masih perlu ditingkatkan. Namun, kami akan terus memberikan fasilitas kepada mereka melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, pameran, festival kebudayaan, dan lain-lain,” ujar Awang.

Selain menghadapi tantangan pengembangan ekraf, Awang juga menyampaikan peluang ekonomi kreatif di Kaltim. Awang berpendapat, kehadiran IKN akan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekraf di Kaltim.

“Dengan adanya IKN, perekonomian akan lebih bervariasi ke sektor yang lebih padat, sehingga dapat mengurangi ketimpangan antar kelompok. Selain itu, outputnya nanti akan berorientasi pada sektor jasa, yang banyak melibatkan sektor ekonomi kreatif,” tambahnya.

Meskipun begitu, Awang mengatakan bahwa pelaku ekonomi kreatif di masa depan akan mengalami peningkatan sejalan dengan pembangunan IKN di sini, baik yang berbasis komunitas, usaha baru, maupun usaha yang sudah berjalan lancar.

“Gerakan ekraf di Kaltim sudah menumbuhkan beberapa himpunan atau komunitas. Mulai dari Gerakan Ekonomi Kreatif (GEKRAF), Komite Ekonomi Kreatif Kukar, Komite Ekonomi Kreatif Balikpapan, Komunitas Kopi, Komunitas Musik, hingga Himpunan Pengusaha Event Kreatif (HIEKRAF),” tuturnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya