Ragam

Laguna Kehe Daing  Wisata Bahari   Wisata Bahari Kalimantan Timur Kepulauan Derawan Pulau Derawan Dispar Kaltim 

Laguna Kehe Daing: Destinasi Wisata Bahari “Tersembunyi” di Kepulauan Derawan



SELASAR.CO, Berau - Kepulauan Derawan yang terletak di sisi timur Kalimantan memang menjadi salah satu wisata bahari yang unik di Indonesia. Tak heran jika kepulauan ini menjadi destinasi favorit yang sering dikunjungi wisatawan. Laguna Kehe Daing merupakan salah satu destinasi yang bisa kamu temukan di Kepulauan Derawan.

Laguna Kehe Daing merupakan sebuah perairan berbentuk seperti danau namun berisikan air laut. Kata Laguna sendiri berasal dari Bahasa Latin, “lacuna” yang berarti ruang kosong, ini menunjukkan fenomena laguna memiliki bentuk seperti danau tapi airnya berasal dari laut. Meski berisikan air laut, namun arusnya tenang.

Laguna Kehe Daing memiliki air asin dari laut dengan warna biru tosca yang cantik. Laguna ini dikelilingi oleh pepohonan yang rindang dengan hamparan pantai pasir putih yang menawan. Dapat dibayangkan betapa indahnya saat kamu mengunjunginya secara langsung, membuat ingin segera menceburkan diri karena pesona alamnya.

Laguna Kehe Daing sendiri belum banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang kebetulan sedang berlibur di Kepulauan Derawan.

"Kehe Daing adalah laguna yang artinya lubang ikan. Lokasinya ada di Pulau Kakaban, di bagian belakang dari Danau kakaban yang ada ubur-ubur tak menyengat," terang Memed seorang pemandu wisata.

Danau Kakaban yang terkenal dengan ubur-uburnya, Laguna Kehe Daing ini berada di belakang Danau Kakaban. Jadi setelah dari Laguna Kehe Daing, kamu juga bisa berkunjung ke Danau Kakaban atau sebaliknya.

Termasuk hidden gem yang tidak semua orang tahu akan keindahannya yang tersimpan. Untuk itu kamu perlu menyewa pemandu wisata untuk mengantarkanmu menuju lokasinya.


Cara menuju Laguna Kehe Daing

Perjalanan dapat dimulai dari Kabupaten Berau. Pengunjung menggunakan speedboat selama kurang lebih 3 jam untuk mencapai Pulau Kakaban. Setelah sampai pada pulau, dilanjutkan dengan berjalan melalui sebuah terowongan dengan ukuran lumayan kecil untuk dilewati.

Di dalam terowongan ini terdapat aliran air yang memenuhi jalan. Kamu seperti diantarkan oleh laju air yang bergerak ke arah jalan keluar terowongan menuju laguna. Untuk catatan, tidak disarankan melalui jalur ini kalau kamu punya masalah punggung. Sebab ada opsi lain yang bisa ditempuh.

Alternatif lain selain jalur terowongan adalah melewati tangga. Pada jalur tangga kamu akan melakukan trekking menyusuri area tebing. Wisatawan akan menyusuri tebing yang kebetulan memang berada di sekitar pantai dan laguna.

Jalur tangga juga perlu dipilih saat air laut dalam kondisi pasang, sebab jalur terowongan akan terendam air dan tidak bisa dilalui. Sehingga satu-satunya jalur yang tersedia adalah lewat tangga. Namun, sebenarnya kondisi pasang air laut ini tidak begitu sering.

"Untuk lewat terowongan, hanya bisa dilalui saat air laut surut," kata Memed.

Ternyata nama Kehe Daing didapatkan dari jalur terowongan. Penduduk setempat menamakannya demikian karena terowongan yang kecil ini mirip dengan kehe daing yang artinya lubang ikan. Dari terowongan ini pula, air laut masuk ke dalam dan menjadikannya sebuah laguna.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya