Kutai Kartanegara

Kasus DBD Kasus DBD di Kukar Orang Meninggal BDB Demam Berdarah Dengue  Gejala DBD Dinkes Kukar 

Dalam 3 Tahun Terakhir, Tercatat 12 Orang di Kukar Meninggal Dunia Akibat DBD



Ilustrasi.
Ilustrasi.

SELASAR.CO, Tenggarong - Dalam tiga tahun terakhir, kasus Demam Berdarah Dengue yang dikenal dengan sebutan DBD mengalami kenaikan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Dalam catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, jumlah kasus DBD di tahun 2021 menyentuh angka sebanyak 186 kasus dan 3 berdampak terhadap kematian. Pada tahun 2022, kasus DBD pun meningkar drastis menjadi 843 kasus dengan 5 kematian. Kemudian di tahun 2023, meningkat menjadi 1.118 kasus dengan 4 kematian.
"Dari tahun ke tahun fluktuaktif, karena memang wilayah geografis di Kukar sebagian besar air," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar, Supriyadi, pada Kamis (18/1/2024).

Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman disebut menjadi penyumbang kasus DBD tertinggi di Kukar. Kondisi lingkungan yang mendukung dan minimnya pemberantasan sarang nyamuk menjadi penyebab tingginya kasus DBD di dua kecamatan tersebut.

Keterlambatan penanganan secara medis dinilai menjadi penyebab terjadinya korban meninggal dunia. Banyak warga yang memilih untuk melakukan penanganan sendiri saat timbul demam. Namun, ketika sudah parah baru memilih untuk dilakukan penanganan medis.
"Ketika datang ke fasilitas kesehatan, kondisinya sudah buruk dan itu agak susah ditangani," sebutnya.

Mengatasi permasalahan itu, Dinas Kesehatan Kukar pun akan berkunjung di dua kcamatan tersebut dalam waktu dekat ini. Para pemerintah setempat akan diajak untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk serta memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang bahayanya penyakit demam berdarah.
"Rencananya minggu ini mau ketemu pak camat untuk menggerakan pemberantasan sarang nyamuk," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya