Kutai Kartanegara
Bupati Kukar  Kebijakan Pemkab Latsitarda Latihan Integrasi Taruna Wreda Prokom Kukar 
Bupati Kukar Sampaikan 3 Poin Penting Arah Kebijakan Pemkab Kepada Peserta Latsitarda
SELASAR.CO, Tenggarong - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah mendapat kehormatan menjadi inspektur upacara pada saat pembukaan program Karya Bhakti dan Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke-44 yang berlangsung di lapangan sepak bola Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, pada Selasa (7/5/2024).
Pembukaan Latsitarda ini juga ditandai dengan penyematan tanda peserta dan penyerahan peralatan tugas secara simbolis. Kegiatan ini bertema "Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara Menuju Kaltim Maju dan Unggul".
Para peserta Latsitarda ini berjumlah 385 dan akan disebar di empat Kecamatan. Yakni, Tenggarong, Tenggarong Seberang, Muara Kaman dan Loa Kulu.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kukar mengucapkan terima kasih atas penghormatan dipilihnya Kukar jadi salah satu daerah yang dijadikan sebagai lokus Latsitarda ke-44. Seluruh peserta diharapkan dapat menimba ilmu di Kukar. Tentunya manunggal bersama rakyat memperkuat proses pembangunan daerah yang lebih sinergi dan harmoni.
Berita Terkait
Tiga poin penting terkait arah kebijakan Pemerintah Kabupataen (Pemkab) juga turut disampaiakan yang dapat dijadikan sebagai pengetahuan awal kepada seluruh peserta Latsitarda. Pertama, pemerintah daerah fokus pada proses pembangunan ekonomi berbasis non ekstraktif. Secara konsisten berupaya untuk membangun sektor pertanian dalam arti luas sebagai kekuatan masa depan perekonomian yang ditopang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kemudian berkomitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan sebagai modal dasar dalam Pembangunan manusia yang unggul dan berdaya saing. Karena pemerintah daerah memahami, bahwa kekuatan pembangunan pada masa yang akan datang tidak hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA). Namun, harus diiringi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, unggul dan berakhlak mulia. Sedangkan dari aspek kesehatan memperkuat peran keluarga dalam meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya kesehatan dengan mendorong Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk lebih aktif sebagai pusat layanan kesehatan dalam menjaga kualitas hidup masyarakat.
Poin terakhir, yaitu memperkuat pembangunan berbasis pemberdayaan. Dalam hal ini, pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah dan upaya strategis dalam memberikan ruang kepada masyarakat untuk dapat mengembangkan potensi yang dimilki secara produktif, baik dari sisi SDA, ilmu pengetahuan, aset serta modal sosial sebagai kekuatan pokok dalam proses pembangunan. Salah satu program yang sudah diterapkan selama tiga tahun terakhir ini, yaitu bantuan R 50 Juta berbasis RT. Sebab, RT merupakan lembaga terkecil yang berada di lingkungan masyarakat dan dapat menjadi trigger pada proses pembangunan yang lebih harmoni, tepat sasaran dan berbudaya gotong royong. Selain daripada itu terdapat beberapa program pemberdayaan yang ditujukan untuk penguatan kapasitas petani, nelayan, pekebun, peternak, usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta pelaku ekonomi kreatif yang keseluruhannya menjadi satu kesatuan dalam memberdayakan potensi ekonomi masyarakat secara produktif, kolaboratif dan berdaya saing.
Tiga arah kebijakan pembangunan yang tengah diterapkan tersebut saat ini prosesnya terus berjalan dengan baik ditengah-tengah masyarakat dan telah memberikan pengaruh yang signifikan pada kinerja pembangunan secara makro, terutama kemiskinan yang mengalami trend positif. Bahkan, kemiskinan ekstrem yang menjadi target nasional 0% pada tahun 2024, telah dicapai oleh Kukar pada tahun 2023 lalu. Selanjutnya pertumbuhan ekonomi Kukar tumbuh sebesar 5,13 persen tertinggi selama lima tahun terakhir.
Meski demikian, banyak hal yang perlu diperkuat dan di perbaiki secara berkesinambungan. Pemkab Kukar tidak dapat menyelesaikan permasalahan pembangunan secara parsial, namun harus secara komprehensif dengan dukungan dan keterlibatan aktif seluruh stakeholder.
Keberadaan para taruna dan kadet, praja yang berjumlah 385 Orang ini tentunya akan memberikan warna dan semangat tersendiri bagi masyarakat Kukar.
Interaksi yang terjalin selama pelaksanaan kegiatan diyakini mampu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, mengingat kegiatan ini wujud dari kemanunggalan peserta Latsitarda dengan masyarakat yang berujung terciptanya silaturahmi dan mampu meningkatkan kembali semangat gotong royong di tengah-tengah masyarakat.
“Untuk itu saya berpesan agar selalu menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya masyarakat, agar segala yang dilaksanakan dapat dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan,” pungkasnya.
Penulis: Juliansyah
Editor: Awan