Politik

peningkatan pad kaltim upaya isran tingkatkan pad kaltim pad kaltim alasan isran maju pilkada 

Yang Sudah Dilakukan Isran Noor untuk Meningkatkan Pendapatan Daerah



Interaksi Isran Noor dan warga Penajam Paser Utara. (SELASAR/yoghy)
Interaksi Isran Noor dan warga Penajam Paser Utara. (SELASAR/yoghy)

SELASAR.CO, Penajam - Calon Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, menyampaikan alasan dibalik kembali majunya ia dalam Pilkada Kaltim 2024. Ia menegaskan bahwa niatnya untuk menjadi gubernur bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan demi kesejahteraan rakyat Kalimantan Timur.

“Mohon maaf, kalau untuk kepentingan pribadi, ngapain jadi gubernur? Lebih baik saya bebas, karena uang saya banyak,” kelakarnya.

Isran kemudian dengan tegas menyampaikan kepada para tim pemenangannya di Penajam Paser Utara (PPU), bahwa dirinya mengharamkan tindakan membeli suara dalam Pilkada Kaltim. “Saya ingin rakyat memilih dengan hati nurani, bukan karena dibeli suaranya,” tegas Isran.

Gubernur periode 2018-2023 ini juga menekankan bahwa dirinya tidak memiliki utang kepada lembaga keuangan manapun. Selain itu, harta yang dimilikinya bukan hasil dari kredit macet atau tidak membayar utang. “Saya tidak satu pun ngutang ke lembaga keuangan,” tambahnya.

Sementara itu, sebagai bukti nyata upayanya dalam meningkatkan kesejahteraan Kaltim, Isran memaparkan hasil kerjanya sewaktu menjabat gubernur. Isran telah mengeluarkan dua peraturan pemerintah yang signifikan untuk meningkatkan pendapatan Provinsi Kalimantan Timur. Peraturan pertama adalah PP 15 tentang bagi keuntungan batubara, dan yang kedua adalah PP 38 tentang pembagian hasil sumber daya alam dari sawit atau CPO. Kedua peraturan ini diharapkan dapat menambah pendapatan Kaltim sekitar Rp25 triliun.

“Jika ini kita kawal dengan baik, maka pendapatan Kaltim akan bertambah sekitar Rp25 triliun. Kalau saja bertahan pendapatan secara total seluruh Kaltim anggaplah Rp76 triliun ditambah Rp25 triliun pada tahun 2026-2027, pendapatan asli Kalimantan Timur bisa mencapai Rp100 triliun,” jelas Isran Noor.

Selain itu, Isran juga menyoroti potensi dana karbon sebesar Rp300 triliun yang dapat masuk ke kas daerah. “Jika dana karbon tersebut masuk, maka tidak ada tandingannya kemuliaan, marwah, dan martabat rakyat Kalimantan Timur. Provinsi ini pantas menjadi ibu kota negara dan akan melindungi orang-orang yang pantas dilindungi oleh pemerintah dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Dana karbon tersebut, menurut Isran, 87% akan masuk ke kas daerah dan 13% ke pusat. Dari Rp300 triliun, setelah dipotong 13%, masih ada sekitar Rp287 triliun yang masuk ke daerah.

Dengan visi dan misi yang jelas serta komitmen yang kuat, Isran Noor berharap dapat membawa Kalimantan Timur menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya