Politik
debat pilgub kaltim Isran-Hadi rudy-seno Pilgub Kaltim calon gubernur kaltim 
Rudy-Seno Sering Dikoreksi, Isran-Hadi Singgung Korupsi 13 Kali
SELASAR.CO, Samarinda – Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) usai digelar Rabu (23/10/2024) malam. Masing-masing pasangan calon mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk mengambil hati rakyat yang akan memilih mereka November nanti.
Debat berlangsung menarik dan hangat. Masing-masing menyampaikan gagasan sekaligus “menyerang” lawan dengan cara yang baik dan masih dalam batas-batas tata tertib. Belum lama dimulai, kejadian menarik langsung tersaji.
Calon gubernur nomor urut 2, Rudy Mas’ud tampak bersemangat menyampaikan gagasannya. “Kami akan memastikan seluruh infrastruktur terkoneksi dengan baik, karena Kalimantan Timur memiliki luas yang sangat luas 127 ribu kilometer persegi, ada 10 kecamatan,” katanya.
Diberi kesempatan untuk menanggapi, calon gubernur nomor urut 1, Isran Noor, langsung mengoreksi. “Cuma mau meluruskan saja, maksudnya bukan 10 kecamatan, 10 kabupaten kota yang dimaksud oleh…siapa itu namanya (sambil menoleh ke arah Rudy), handak jadi gubernur kah? (mau jadi gubernur, ya?),” ujar Isran.
Berita Terkait
Tidak berhenti di situ, dia melanjutkan, “Itu aja, sebab kalau aku terlalu banyak mengkritik, terlalu banyak menyoal, takut dilaporkan ke polisi.” Untuk diketahui, belum lama ini tim hukum Rudy-Seno melaporkan seorang aktivis dan pemilik akun medsos ke pihak kepolisian, karena melontarkan kritik tentang dinasti politik dan utang.
Berikutnya, keseruan juga terjadi saat Rudy mengkritik penggunaan APBD yang belum bisa mensejahterakan masyarakat. “Masyarakat kita miskin, padahal anggaran kita begitu besarnya. Artinya apa banyak program kita yang belum pro terhadap masyarakat kita, khususnya masyarakat miskin?” tanya Rudy.
Menanggapi hal itu, Isran menjelaskan bahwa salahsatu komponen penentu kemiskinan adalah kepemilikan rumah layak huni. Dia mengaku sudah membangun ratusan rumah layak huni bagi penduduk Kaltim, tidak hanya melalui anggaran pemerintah, tapi juga meminta partisipasi pengusaha lewat dana CSR.
“Tentu ada priority. Yang jadi masalah itu ketika anggaran banyak tapi dikorupsi. Sebenarnya bangsa kita ini sudah maju, tapi banyak koruptor-koruptor. Banyak keluarga-keluarga yang korupsi, masalahnya di situ,” tegas Isran.
Hadi Mulyadi mempertanyakan bagaimana program haji gratis yang dijanjikan Rudy-Seno akan dilaksanakan sementara nomenklaturnya di APBD tidak ada. Seno Aji menjelaskan bahwa program serupa pernah dilaksanakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Jakarta.
“Ahok seorang gubernur DKI Jakarta bisa memberangkatkan haji dan umrah gratis, kenapa kita tidak?” tandasnya. Namun, pernyataan itu kembali dikoreksi oleh Hadi Mulyadi. “Saya tahu persis yang dihajikan dan umrah gratis itu dari dana BOP, artinya itu dana lebih bersifat pribadi. Yang saya tanyakan tadi nomenklatur di APBD-nya mana?”
Seno kembali memberi jawaban atas pertanyaan itu. “Karena kita tahu hukum, kita akan buat peraturannya. Kita akan konsultasikan dengan Kemendagri, dengan KPK, dengan Kejaksaan. Dan saya yakin mereka setuju,” tegasnya.
Beberapa pernyataan Rudy-Seno lainnya juga dikoreksi oleh pasangan Isran-Hadi, seperti masalah angka stunting, listrik (elektrifikasi), hingga sisa lebih penggunaan anggaran (silpa).
Sementara itu, dari catatan Selasar, sepanjang debat pasangan Isran-Hadi menyinggung dan menyebut kata korupsi maupun koruptor sebanyak 13 kali. Sedangkan pasangan Rudy-Seno sama sekali tidak menyinggung hal itu.
Beberapa waktu sebelumnya, Isran Noor memang sempat melontarkan pernyataan kepada wartawan bahwa dirinya ingin berdebat dengan Rudy Mas’ud membahas topik korupsi. "Kalau soal korupsi aku mau bicara. Intinya kalau debat masalah korupsi aku mau," tegas Isran kala itu.
Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan