Utama
debat pilgub kaltim Debat Kedua Pilgub Kaltim Pilgub Kaltim Sudarno rudy-seno Jubir Rudy-Seno  aturan KPU 
Bukan Marah atau Mau Memukul, Sudarno: Saya Hanya Ingin Mendengar
SELASAR.CO, Samarinda - Sudarno, Juru Bicara Tim Rudy-Seno, memberikan klarifikasi terkait video viral yang menunjukkan dirinya mendatangi emak-emak pendukung paslon Isran-Hadi di acara Debat Pilgub Kaltim. Acara debat kedua Pilgub Kaltim ini digelar di Jakarta pada Minggu, 3 November 2024 lalu.
Dalam video tersebut, Sudarno terlihat sedang berdiri membelakangi panggung. Ia berdiri tepat di area duduk para komisioner KPU Kaltim, yang letaknya di barisan paling depan. Berjarak beberapa baris di belakang area duduk itu adalah lokasi area duduk pendukung paslon 01. Tak lama dalam video juga tampak seorang wanita di belakang Sudarno yang mencoba menariknya kembali ke area duduk pendukung paslon 02.
Dalam klarifikasinya melalui konferensi pers yang digelar pada Senin, 4 November 2024 kemarin, Sudarno menjelaskan insiden tersebut terjadi ketika Cawagub 01 berbicara di luar topik yang telah ditentukan dalam debat.
"Ketika terjadi pelanggaran pertama, yaitu Cawagub 01 ngomong tidak karu-karuan tentang tatib, sementara di situ adalah ruang debat yang tidak membahas lagi tatib. Saya masuk kemudian ke KPU karena itu tidak masuk bagian dari debat, dan saya tahu prosedur ketika terjadi pelanggaran. Saya harus melapor ke KPU bahwa ini adalah pelanggaran," jelas Sudarno.
Berita Terkait
Ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk memukul atau marah kepada emak-emak yang ada di video tersebut, ia mengaku tengah melaporkan dugaan pelanggaran tatib yang sebelumnya sudah disepakati.
"Dengan sopan dan posisi duduk (saya datang ke komisioner KPU), emak-emak yang pakai jilbab merah ketika saya berdiri ngamuk. Hari ini yang muncul di TikTok 'jangan pukul mamaku'," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sudarno menjelaskan bahwa pelanggaran kedua terjadi ketika Cawagub 01 membantu menjawab pertanyaan yang seharusnya dijawab oleh Cagub. "Pelanggaran kedua ketika Cawagub 01 membantu menjawab Cagubnya. Itu pelanggaran tatib karena gubernur wajib dijawab oleh gubernur. Masuk lagi saya (ke komisioner KPU) untuk komplain dan harusnya masuk peringatan 2. Dan emak-emak tadi kembali marah dan bertambah jumlahnya," tambah Sudarno.
Ia juga menyoroti pelanggaran ketiga yang dilakukan oleh paslon 01, yaitu menyerang personal. "Yang terakhir adalah saat paslon 01, entah Cagub atau Cawagubnya, menyerang personal dan dalam tatib ada engga boleh memprovokasi dan menyerang personal tentang Rudi dan kakaknya Hasan. Saya masuk, dan celakanya begitu masuk omongan saya tidak didengarkan, dipanggillah oleh komisioner pengamanan dalam KPU 2 orang untuk narik saya," jelasnya.
Sudarno menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk memukul atau marah kepada emak-emak yang ada di video tersebut. "Tentang emak-emak yang muncul di TikTok 'Jangan pukul Mamaku'. Beliau emak-emak ini sudah 2 kali menyumpah-serapah ke saya. Padahal saya sedang menjalankan tugas sebagai tim paslon. Ngamuk pertama bla-bla, kemudian ngamuk kedua, itu saya datang mendengarkan. Karena itu saya tidak punya ekspresi apa-apa. Karena secara pribadi saya dididik ibu saya untuk tidak melawan ibu-ibu, apalagi memukul," tegas Sudarno.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan